Beberapa puluh warga Desa Peunaga Pasi dan Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, telah mengumpulkan batu bara yang tumpah di sepanjang pantai setempat selama tiga hari terakhir. “Pembersihan batu bara yang tumpah tersebut dilaporkan didanai oleh perusahaan pertambangan batu bara,” kata Maimun, Kepala Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, saat dihubungi pada hari Senin sore.
Namun, dia menambahkan bahwa kecamatan belum menerima laporan resmi dari kepala desa (keuchik) mengenai tumpahan batu bara tersebut. Sebelumnya, Rian, 24 tahun, seorang warga Desa Peunaga Pasi, mengatakan bahwa dia berhasil mengumpulkan 59 karung batu bara dari pantai setempat. “Dalam tiga hari terakhir, saya berhasil mengumpulkan 59 karung batu bara, dan saya tidak tahu berapa banyak karung yang saya kumpulkan hari ini,” tambahnya.
Rian menginformasikan bahwa perusahaan pertambangan batu bara akan membayar Rp25 ribu per karung untuk batu bara yang dikumpulkannya dan masyarakat. Dia menambahkan bahwa tumpahan batu bara sering terjadi di sepanjang pantai desa, dan masyarakat sering terlibat dalam mengumpulkan batu bara yang tumpah dengan pembayaran dari perusahaan pertambangan batu bara.
Sementara itu, Bukhari, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Barat, yang dihubungi oleh ANTARA untuk memberikan komentar, belum memberikan informasi mengenai insiden tumpahan batu bara yang berulang di pantai Kecamatan Meureubo, pada saat pelaporan berita ini. Terkait berita: Kementerian menggelar Marpolex untuk melatih personel dalam penanganan tumpahan minyak
Terkait berita: Otoritas pelabuhan menghapus 4 ton limbah minyak dari pantai Batam
Penerjemah: Teuku Dedi Iskandar, Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024