Rusia telah menyerang kota-kota Ukraina dengan misil dan drone setiap beberapa hari serta serangan artileri, mortir, dan misil harian di daerah dekat garis depan. Pada 8 Juli, sebuah misil menghantam rumah sakit anak terbesar Ukraina, yang berada di Kyiv, membuatnya tidak berfungsi tanpa membunuh anak-anak. Pada hari yang sama, serangan di ibukota menewaskan lebih dari 30 orang.
Pada Senin, serangan Rusia merusak sebuah gedung apartemen di kota Lutsk di Ukraina barat laut, Wali Kota kota tersebut, Ihor Polishchuk, memposting di media sosial. Dia kemudian mengatakan bahwa satu orang tewas. Seorang pria berusia 69 tahun juga meninggal di wilayah Dnipropetrovsk di Ukraina selatan, menurut gubernur, Serhii Lysak, sementara gubernur wilayah Zaporizhzhia, Ivan Fedorov, mengatakan bahwa seorang pria tewas dalam serangan di sana.
Laporan korban Ukraina tidak dapat dikonfirmasi secara independen dan Kementerian Pertahanan Rusia, yang biasanya diam tentang serangan yang dilakukan terhadap kota dan target sipil lainnya di Ukraina, tidak mengatakan apa-apa di kanal Telegramnya sendiri.
Lebih dari 10.000 warga sipil telah tewas di Ukraina sejak Rusia meluncurkan invasi penuh skala pada Februari 2022, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Perang juga telah memakan korban bagi personel berita. Pada hari Minggu, Reuters mengidentifikasi penasihat keamanan yang tewas di hotel sebagai Ryan Evans, tanpa memberikan informasi lebih lanjut. Sebuah artikel Reuters mengatakan bahwa Tuan Evans, 38 tahun, adalah mantan tentara yang telah bekerja dengan agensi berita sejak 2022.
Pada hari Senin, otoritas Ukraina kesulitan mengatasi masalah infrastruktur yang tampaknya terkait dengan serangan udara. Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, melaporkan pemadaman listrik dan air di beberapa bagian kota, dan kepala administrasi regional di Lviv, Maksym Kozytskyi, juga melaporkan pemadaman listrik.