Indonesia menerapkan solusi berbasis alam dalam mengatasi perubahan iklim

Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan solusi berbasis alam dalam mengatasi perubahan iklim, kata pejabat terkemuka dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Indonesia Net-Zero Summit di sini Sabtu.

Potensi negara ini dapat berkontribusi hingga 15 persen dari solusi berbasis alam secara global, dengan perkiraan sekitar 6,7 gigaton CO2 setara (GtCO2e), kata Wakil Menteri Koordinator Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nani Hendiarti.

“Kita (berada) di negara tropis. Kita memiliki 125 juta hektar hutan tropis. Kita memiliki gambut, kita memiliki mangrove, dan kita memiliki lahan yang sangat luas. Oleh karena itu, lahan terbuka dan termanfaatkan juga cukup banyak, dimanfaatkan dalam konteks yang juga dapat membantu menyerap karbon,” ujarnya.

Mengingat potensi tersebut, pemerintah telah mengeluarkan rencana kerja untuk mengurangi emisi – khususnya di sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya (FOLU) – guna mencapai target pada tahun 2030.

FOLU Net Sink 2030 mengacu pada kondisi yang harus dicapai di mana tingkat penyerapan Gas Rumah Kaca (GRK) setara atau lebih tinggi dari tingkat emisi 2030 melalui sektor FOLU.

Beliau menjelaskan bahwa salah satu upaya yang terus dilakukan pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait adalah mengurangi kebakaran lahan dan deforestasi, yang sangat berkontribusi terhadap jumlah emisi GRK di negara ini, selain dari sektor energi.

Tingkat deforestasi berhasil melambat dalam beberapa tahun terakhir, dengan data pemerintah menunjukkan bahwa dalam periode 1996-2000, deforestasi terjadi di area seluas 3,51 juta hektar.

Angka ini kemudian turun menjadi 1,09 juta hektar pada periode 2014-2015 dan 470 ribu hektar pada periode 2018-2019.

Deforestasi terus melambat hingga 75 persen, tercatat 115 ribu hektar pada periode 2019-2020. Angka deforestasi pada 2022 mencapai 104 ribu hektar.

MEMBACA  Duet dengan Alvin Jo di Grand Final X Factor Indonesia, Princessa Alicia Mendapat Nilai 9 dari Ariel NOAH

Selain itu, Indonesia mencatat penurunan kebakaran lahan, yang meliputi area 105.539,57 hektar tahun ini, dibandingkan dengan 1,6 juta hektar pada 2019 dan 1,16 juta hektar tahun lalu.

“Apa yang dilakukan pemerintah adalah upaya preventif,” ujarnya.

Berita terkait: BNPB memperluas upaya untuk menekan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Timur

Berita terkait: Sumber air kunci untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan: Wakil Menteri

Penerjemah: Prisca Triferna Violleta, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024