Pemerintah Indonesia akan terus berupaya untuk memperluas peluang bagi pekerja domestik untuk mendapatkan pekerjaan di luar negeri dengan menjalin dan meningkatkan kerja sama dengan negara lain, kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
“Pemerintah telah berusaha untuk menandatangani nota kesepahaman dengan negara-negara yang diyakini memberikan perlindungan yang baik bagi pekerja asing,” kata dia kepada wartawan setelah membuka Festival Ketenagakerjaan 2024 (Naker Fest) di Jakarta pada Jumat.
Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan pekerja Indonesia bahwa mereka dapat mencari lowongan kerja di luar negeri selain yang ditawarkan di dalam negeri.
Menteri tersebut menambahkan bahwa Indonesia harus memanfaatkan populasi usia produktif yang berkembang untuk memenuhi permintaan tenaga kerja di negara-negara yang, sebaliknya, memasuki periode penuaan penduduk.
Mengenai hal ini, dia menegaskan bahwa negara-negara tersebut telah mulai memperhatikan aset tenaga kerja Indonesia yang besar.
Fauziyah menambahkan bahwa kementeriannya akan terus mengadakan kegiatan pencocokan bisnis untuk terhubung dengan para pemangku kepentingan ketenagakerjaan di berbagai negara, dengan mencatat bahwa acara tersebut telah dijadwalkan bulan depan di Jepang.
Dia juga mengungkapkan rencana kantornya untuk mengadakan kegiatan serupa di Arab Saudi dan Qatar sambil menunjukkan potensi untuk mencapai Australia dan negara-negara Eropa juga.
Beralih perhatian ke lanskap tenaga kerja domestik, menteri tersebut menekankan perlunya terus bergerak untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, termasuk dengan mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan potensi investasi yang tersedia di dalam negeri.
Untuk itu, kata dia, Indonesia harus menghasilkan pekerja yang dilengkapi dengan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh para pengusaha, dengan demikian mengatasi ketidaksesuaian yang ada dalam pasokan dan permintaan di pasar kerja.