Peningkatan Peringkat Bank BSI dalam Perbankan Syariah Global dengan Kapitalisasi Melebihi Rp100 Triliun

loading…

Kapitalisasi pasar (market cap) PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI berhasil mencapai Rp100 triliun, yang mendorong bank ini naik peringkat menjadi posisi 11 dari sebelumnya posisi 13 di perbankan syariah global. Foto/Dok

JAKARTA – Kapitalisasi pasar (market cap) PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI berhasil mencapai Rp100 triliun, yang mendorong bank ini naik peringkat menjadi posisi 11 dari sebelumnya posisi 13 di perbankan syariah global.

Pencapaian ini terjadi pada penutupan perdagangan di bursa pada Selasa (30/1/2024), di mana harga saham BSI ditutup dengan kenaikan sebesar 1,87% menjadi Rp2.180.

Group Head Investor Relations BSI, Rizky Budinanda mengungkapkan bahwa saham BSI telah mengalami tren positif sejak akhir tahun 2023 hingga Januari 2024, setelah sebelumnya mengalami stagnasi di pertengahan tahun.

“Ini adalah kabar baik dan keberkatan yang patut disyukuri, juga menjadi hadiah menjelang ulang tahun BSI yang ke-3 pada tanggal 1 Februari 2024. Pergerakan saham BSI pada perdagangan Selasa (30/1) sejalan dengan pergerakan pasar, di mana IHSG ditutup dengan kenaikan menjadi 7.192,22 atau naik sebesar 0,49%,” kata Rizky dalam keterangan resmi yang diterbitkan pada Rabu (31/1/2024).

Pencapaian ini semakin mendekatkan BSI untuk mencapai salah satu aspirasinya, yaitu menjadi salah satu dari Top 10 Bank Islam Global. Pada akhir tahun 2022, kapitalisasi pasar BSI hanya mencapai Rp59,51 triliun. Namun, pada Desember 2023, angka tersebut naik menjadi Rp80,26 triliun.

Pergerakan saham BSI menunjukkan tren positif sejak akhir November 2023, seiring dengan tren positif IHSG. Pada periode November 2023-Januari 2024, harga saham BSI terendah berada di level Rp1.455 dan tertinggi di level Rp2.180.

Kenaikan harga saham ini sejalan dengan peningkatan kinerja fundamental perusahaan yang semakin kuat. Selain itu, kinerja tersebut juga sejalan dengan peningkatan kepercayaan investor.

MEMBACA  Pemimpin oposisi Rwanda, Victoire Ingabire, dilarang ikut dalam pemilihan

“Pada akhir tahun 2023, jumlah investor institusi di BSI naik menjadi sekitar 70%, dibandingkan dengan sekitar 60% pada akhir tahun 2022. BSI tidak hanya menarik minat investor domestik, tetapi juga investor asing,” jelasnya.

Berdasarkan catatan, dalam beberapa waktu terakhir, investor asing aktif mengoleksi saham BSI. Pada sesi perdagangan Selasa (30/1), investor asing net buy terhadap saham BSI mencapai Rp36,27 miliar.

(akr)