Sidoarjo (ANTARA) – Bertindak atas informasi, petugas dari Unit Narkoba Polres Sidoarjo berhasil mengintersep kiriman 30 kilogram metamfetamin kristal yang diduga milik jaringan perdagangan narkoba internasional.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Irjen Imam Sugianto, mengumumkan pada hari Jumat bahwa satu tersangka, yang diidentifikasi sebagai MI alias Iyek, seorang warga Sampang, ditangkap saat mengemudikan truk pikap yang membawa narkoba.
Penangkapan tersebut dilakukan di Jalan Perlis Selatan, Surabaya, Jawa Timur.
Operasi ini merupakan tindak lanjut dari penangkapan seorang suami istri pada tanggal 17 April 2024, di Bangsri, Sidoarjo. Pasangan tersebut telah menyebutkan seorang pengedar narkoba yang sering menyelundupkan metamfetamin dari China ke Indonesia melalui jalur laut dan mendistribusikannya di seluruh negeri, termasuk di Sidoarjo, Surabaya, dan Kalimantan.
Berdasarkan informasi ini, polisi Sidoarjo melakukan penyelidikan terhadap sindikat narkoba tersebut.
Pada tanggal 22 Juli 2024, mereka berhasil menangkap Iyek saat sedang mengangkut metamfetamin dalam truk pikap Grandmax silver.
Setelah kejar-kejaran yang sengit, kendaraan tersebut berhasil dihentikan di Pujasera Perumahan Pondok Mutiara.
Bukti yang disita oleh polisi termasuk truk pikap dan dua palet kayu yang berisi 30 kilogram metamfetamin yang dikemas dalam wadah teh China.
Tersangka MI dihadapkan pada hukuman seumur hidup atau hukuman mati berdasarkan Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Irjen Sugianto menegaskan komitmen polisi dalam memberantas perdagangan narkoba dan membawa pelaku ke pengadilan. Beliau menekankan pentingnya kerja sama untuk memerangi sindikat narkoba.
Berita terkait: TNI AD melibatkan warga setempat dalam perang terhadap narkoba di perbatasan
Berita terkait: Polisi Papua menyita 394 paket ganja
Translator: Indra Setiawan, Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024