Partisipasi publik kunci bagi upaya hijau Indonesia, kata menteri

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menegaskan pada hari Kamis bahwa partisipasi publik Indonesia sangat penting dalam pengembangan lingkungan dan kehutanan.

\”Dalam kunjungan saya ke berbagai negara selama 10 tahun… Saya telah menemukan bahwa partisipasi publik di Indonesia termasuk yang terbaik, paling nyata, dan paling bermakna dalam pengembangan lingkungan dan kehutanan,\” katanya.

Pada acara Penganugerahan Nasional Wana Lestari 2024, dia menyoroti beberapa tindakan nyata di lapangan yang dilakukan oleh masyarakat.

Bakar juga memuji individu, organisasi, dan pejabat pemerintah di bidang lingkungan dan kehutanan yang memenangkan 14 kategori penghargaan.

\”Peran mereka yang sangat penting dan bermakna telah mendukung pekerjaan di bidang lingkungan dan kehutanan selama 10 tahun terakhir,\” katanya.

Selanjutnya, dia mencatat bahwa upaya pengembangan lingkungan dan kehutanan Indonesia selama beberapa tahun terakhir telah menarik perhatian global.

Upaya tersebut meliputi penanganan kebakaran hutan dan lahan, pengembangan kehutanan sosial, pengelolaan limbah dan air limbah, serta tindakan penegakan hukum dan konservasi.

Menurut Bakar, perhatian global adalah hasil dari kolaborasi lintas partai, termasuk keterlibatan masyarakat dalam berbagai program pemerintah dalam mitigasi perubahan iklim dan konservasi hutan.

\”Hal paling penting adalah upaya korektif kita (di lingkungan) dengan partisipasi banyak elemen masyarakat,\” ujarnya.

Pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juli, dia juga menyoroti partisipasi publik dalam upaya pelestarian lingkungan.

\”Kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di Indonesia bertujuan untuk memperkuat partisipasi publik dan perhatian terhadap pentingnya pelestarian lingkungan,\” katanya.

Berita terkait: Menteri meminta daerah mendukung aksi iklim di tingkat grassroots

Berita terkait: Nol Limbah Nol Emisi 2050 untuk mengurangi emisi limbah: Menteri

Penerjemah: Prisca V, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  27 Sekolah Menengah Pertama Negeri di Cirebon Kekurangan Siswa, 1.121 Kursi Masih Belum Terisi