Screenshot dari postingan Facebook yang menyesatkan, diambil pada 13 Agustus 2024
Postingan muncul setelah gempa bumi berkekuatan 7,1 magnitudo melanda Jepang bagian selatan pada 8 Agustus, meninggalkan setidaknya 15 orang terluka (tautan diarsipkan).
Juru bicara pemerintah mengatakan tidak ada gangguan pada infrastruktur, termasuk listrik, air, dan telekomunikasi yang tercatat (tautan diarsipkan).
Tetapi Badan Meteorologi Jepang mengatakan negara harus bersiap untuk \”megaquake\” potensial di masa depan yang bisa merenggut ratusan ribu nyawa, sambil menekankan bahwa peringatan itu tidak menunjukkan bahwa gempa besar akan segera terjadi.
Foto yang sama juga dibagikan di situs web Nabalu News, akun Instagramnya, dan platform media sosial X.
Situs berita lain di Indonesia dan India juga menggunakan foto yang sama di sini, di sini, dan di sini saat mereka melaporkan bencana terbaru.
Tetapi foto itu diambil setelah gempa bumi di Jepang pada bulan Januari.
Gempa Jepang sebelumnya
Pencarian gambar terbalik di Google mengarah ke foto dalam arsip agensi berita The Associated Press (AP) (tautan diarsipkan).
\”Penonton melihat kerusakan di dekat kota Noto di semenanjung Noto yang menghadap Laut Jepang, barat laut Tokyo, Selasa, 2 Januari 2024, menyusul gempa bumi mematikan hari Senin,\” tulisannya.
Dibawah ini adalah perbandingan tangkapan layar dari foto yang digunakan dalam postingan menyesatkan (kiri) dan foto AP dari gempa Januari 2024 (kanan):
Perbandingan tangkapan layar dari foto yang digunakan dalam postingan menyesatkan (kiri) dan foto AP dari gempa Januari 2024 (kanan)
Stasiun televisi Inggris Sky News juga mempublikasikan foto jalan yang sama pada Januari 2024 (tautan diarsipkan).
AFP sebelumnya telah memeriksa fakta postingan yang salah mengklaim menampilkan gambar dari gempa bumi terbaru di Jepang di sini.