Krisis Perbankan China Semakin Parah, 40 Bank Bangkrut

Krisis perbankan China semakin memburuk, dengan 40 bank dilaporkan telah gulung tikar. Situasi ini tentu menjadi ancaman serius bagi ekonomi global. Sebuah laporan dari depan kantor pusat Bank Jiangxi menunjukkan kekhawatiran nasabah yang dikelilingi oleh rumor kebangkrutan bank tersebut. Bank tersebut telah memperingatkan bahwa labanya mungkin turun hingga 30 persen akibat masalah pembayaran pinjaman dari nasabah.

The Economist melaporkan bahwa sekitar 3.800 bank di China berada dalam bahaya, dengan aset senilai 55 triliun yuan (sekitar USD7,5 triliun) yang terancam. Bank-bank tersebut telah memberikan pinjaman kepada pengembang dan pemerintah daerah, sehingga mereka rentan terhadap penurunan pasar real estate. Banyak bank juga menghadapi masalah pinjaman macet, dengan sejumlah bank melaporkan bahwa pinjaman bermasalah mencapai 40 persen dari portofolio mereka.

Situasi serupa terjadi pada perusahaan pengembangan properti di China, di mana masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan besar sering kali tidak terdengar sampai pihak berwenang mengakui adanya masalah yang berdampak luas pada sektor tersebut.

MEMBACA  Mendorong Hilirisasi Produksi Kelapa di Indonesia untuk Mengembangkan Ekonomi Berkelanjutan