Rabu, 14 Agustus 2024 – 10:13 WIB
Jakarta, VIVA – PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), pengembang kawasan Lippo Cikarang Cosmopolis, berhasil meraih pra penjualan sebanyak Rp 741 miliar pada semester I-2024. Pencapaian tersebut sebagian besar didorong oleh penjualan produk perumahan dan ruko yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 68 persen dan 20 persen.
Baca Juga :
Perangi Perubahan Iklim, Lippo Karawaci Terapkan Efisiensi Energi dan Pengurangan Emisi
Adapun produk yang banyak diminati pada kategori perumahan tapak adalah XYZ Livin dan Cendana Spark North.
Presiden Direktur LPCK, Gita Irmasari menyampaikan bahwa perusahaan juga memperkenalkan lini produk baru di Lippo Cikarang Cosmopolis bernama XQ Livin yang terdiri dari tipe X dan Q Livin. Tipe X Livin mencakup X3 (56,5m2) dengan harga mulai Rp 609 juta dan X5 (61,5m2) dengan harga mulai Rp 643 juta. Tipe Q Livin sendiri memiliki empat ukuran, yaitu Q10 (36m2), Q11 (39,6m2), Q20 (42,9m2), dan Q21 (46,8m2), dengan harga mulai dari Rp 322 juta hingga Rp 492 juta.
Baca Juga :
Sudah Tersalur Rp 25,1 Miliar, Begini Strategi Lippo Karawaci Jalankan Agenda Keberlanjutan
“LPCK akan terus berinovasi dan memperluas penawaran produk untuk pemilik rumah pertama, dengan meluncurkan produk perumahan baru yang terjangkau di Lippo Cikarang Cosmopolis,” ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 Agustus 2024.
Proyek perumahan PT Lippo Cikarang Tbk.
Baca Juga :
Sasar Generasi Muda, Ini Proyek Properti yang Jadi Andalan Lippo Cikarang
Di samping itu, LPCK juga berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan agar dapat melakukan serah terima tepat waktu kepada konsumen.
Permintaan Perumahan Tapak Meningkat di Paruh Pertama 2024
Permintaan pasar terhadap perumahan tapak di Jabodetabek terus meningkat pada paruh pertama tahun 2024. Hal itu sebagaimana dilaporkan Cushman & Wakefield Indonesia, perusahaan layanan real estat komersial global.
Proyek rumah tapak yang dikembangkan PT Lippo Karawaci
Di tengah situasi tersebut, permintaan didominasi oleh segmen menengah (Rp1 miliar sampai Rp1,7 miliar) yang berkontribusi sebesar 29,5 persen terhadap total permintaan.
Adapun rata-rata penyerapan untuk setiap perumahan mencapai 14 unit per bulan, dengan Tangerang memimpin dengan rata-rata penyerapan per perumahan tertinggi, yaitu rata-rata 15 unit/bulan, disusul Bekasi 14 unit/bulan. Disebutkan juga bahwa pasar properti rumah tapak (landed house) akan terus bertumbuh sepanjang tahun 2024.
Halaman Selanjutnya
Permintaan pasar terhadap perumahan tapak di Jabodetabek terus meningkat pada paruh pertama tahun 2024. Hal itu sebagaimana dilaporkan Cushman & Wakefield Indonesia, perusahaan layanan real estat komersial global.