Penawaran premium dapat memicu permintaan untuk makanan olahan: menteri

Jakarta (ANTARA) – Produk-produk berkualitas tinggi atau premium dapat mendorong konsumsi masyarakat dan permintaan pasar terhadap produk makanan dan minuman olahan, seperti teh, kakao, kopi, buah, dan susu, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Menurut menteri, semakin banyak konsumen yang fokus pada produk-produk berkualitas tinggi yang diproses secara berkelanjutan menggunakan teknologi terkini, yang dapat berkontribusi pada tren konsumsi dan permintaan tersebut.

\”Hal ini membuat potensi produk premium sangat luas, didukung oleh keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia,\” ujarnya di Jakarta pada hari Senin.

Ia menjelaskan bahwa produk premium dapat diukur menggunakan parameter tertentu, seperti aroma, rasa, standar, dan ketentuan khusus.

Dengan demikian, siklus produk berkualitas dapat diciptakan dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari petani sebagai penyedia bahan baku, distributor, pembakar, barista, dan konsumen.

Berita terkait: Pelaku F&B diimbau adopsi Industri 4.0 menghadapi tantangan global

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, mengatakan bahwa untuk mendorong konsumsi dan permintaan pasar terhadap produk makanan dan minuman olahan premium yang terbuat dari kopi, kakao, buah, teh, dan susu, akan mengadakan acara bisnis Specialty Indonesia dari 5 hingga 8 Agustus 2024, di kantor kementerian di Jakarta.

Acara tersebut, yang dihadiri oleh 44 perusahaan industri makanan dan minuman, bertujuan untuk mendorong pengembangan produk-produk khusus dengan menyatukan para pelaku bisnis dan pembeli, serta menarik minat masyarakat luas.

\”Kegiatan ini merupakan perwujudan dari komitmen kami untuk melaksanakan substitusi impor, mendominasi pasar domestik, mengembangkan potensi ekspor, dan mendorong pengembangan produk-produk khusus,\” ujarnya.

Pada kuartal pertama tahun 2024, sektor makanan dan minuman berkontribusi 39,91 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) industri non-migas, dan 6,97 persen terhadap PDB nasional.

MEMBACA  Model Kecerdasan Buatan yang Dapat Berpikir Seperti Manusia

Sektor tersebut mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 5,87 persen.

Berita terkait: Industri makanan, minuman diprediksi tumbuh 7%: kementerian

Penerjemah: Ahmad Muzdaffar F./Yashinta Difa P.
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2024