BNPB mendapatkan 1,5 ha lahan untuk markas besar IKN

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengakuisisi setidaknya 1,5 hektar lahan di area kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, yang diharapkan akan menjadi lokasi markas besarnya.

Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, menyampaikan informasi ini saat mengunjungi lokasi markas BNPB di IKN, Penajam Paser Utara, pada hari Sabtu.

“Semoga kita dapat segera membangunnya, dan manajemen bencana di seluruh Indonesia dapat dilakukan dari tempat ini sebagai pusat,” katanya.

Kantor BNPB akan mencakup 1,5 hektar lahan dekat area Hunian Pekerja Konstruksi IKN. Tanah tersebut masih berupa tanah yang telah matang dan hanya memiliki akses ke rute peralatan berat.

Dia mengatakan bahwa bangunan tersebut akan didasarkan pada konsep ramah lingkungan yang sama dengan IKN.

“Kami bahkan mendengar dari pihak berwenang IKN bahwa desain akan dikembangkan. Itu adalah catatan penting bagi kami. Pada tahap awal, kami akan merancang bentuk kantor kami agar ramah terhadap alam,” tambahnya.

Menurut Suharyanto, lokasi markas BNPB di IKN di pusat Indonesia sangat strategis dan akan memungkinkan setiap bencana dari Sabang hingga Merauke dipantau secara optimal dari Nusantara.

“Pada masa depan, kantor kami di sini akan berada di lokasi yang sentral, baik ke atas, ke bawah, ke kiri, maupun ke kanan. Dan setiap masalah bencana dari Sabang hingga Merauke, dari Nias hingga Pulau Rote, kami dapat memantau dengan sebaik mungkin,” katanya.

Dia mencatat bahwa luas lahan yang dialokasikan oleh Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) lebih besar dibandingkan dengan kantor BNPB yang ada di Jakarta.

“Luasnya adalah 1,5 hektar; dibandingkan dengan markas besar di Jakarta, ini lebih besar,” katanya.

Berita terkait: BNPB memperluas upaya untuk menekan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Timur

MEMBACA  Pellegrini yang didukung pemerintah dalam jalur untuk memenangkan pemilihan presiden Slovakia oleh Reuters

Berita terkait: BNPB menyusun peta risiko banjir 25 tahun untuk Nusantara