Militer Ukraina mengatakan telah menyerang pangkalan udara Rusia, depo minyak

Tentara Ukraina menembakkan artileri D-30 ke arah Toretsk, Ukraina, pada 30 Juli 2024.

Anadolu | Anadolu | Getty Images

Militer Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menyerang lapangan udara Morozovsk milik Rusia dan sejumlah depot minyak dan fasilitas penyimpanan bahan bakar di tiga wilayah Rusia semalam.

Serangan terhadap lapangan udara tersebut mengenai depot amunisi di mana pasukan Rusia menyimpan bom-bom udara terarah di antara peralatan lainnya, demikian disampaikan oleh militer.

\”Aviasi tempur Rusia harus dihancurkan di mana pun berada, dengan segala cara yang efektif. Juga sangat wajar untuk menyerang lapangan udara Rusia. Dan kami membutuhkan solusi bersama dengan mitra-mitra kami – solusi keamanan,\” tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di aplikasi pesan Telegram.

Presiden Ukraina telah berkali-kali meminta izin kepada sekutu-sekutu Baratnya untuk menggunakan senjata mereka untuk serangan jarak jauh terhadap Rusia, selain dari menyerang target militer yang dekat dengan perbatasan.

Ia mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan Rusia telah menggunakan lebih dari 600 bom udara terarah untuk menyerang Ukraina dalam seminggu terakhir.

Serangan terhadap depot minyak dan fasilitas penyimpanan bahan bakar dan pelumas di wilayah Belgorod, Kursk, dan Rostov menyebabkan terbakarnya setidaknya dua tangki minyak, menurut laporan militer Ukraina.

Di Rusia, pejabat setempat melaporkan bahwa tangki-tangki di depot penyimpanan bahan bakar di distrik Kamensky di wilayah Rostov terbakar akibat serangan drone.

Gubernur regional Belgorod juga mengatakan bahwa drone yang diluncurkan oleh Ukraina menyebabkan kebakaran di depot penyimpanan minyak di sana, menambahkan bahwa kebakaran tersebut berhasil dipadamkan dan tidak ada yang terluka.

Ukraina telah secara dramatis meningkatkan penggunaan drone jarak jauh mereka tahun ini untuk menyerang fasilitas minyak Rusia, mencoba merusak situs yang menyuplai bahan bakar bagi pasukan Rusia dan ekonomi negara dalam invasi Rusia selama 29 bulan terakhir.

MEMBACA  Lukashenko Belarus mengatakan pergeseran nuklir Rusia sudah waktunya, mungkin membuat Barat mereda menurut Reuters