memuat…
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menghadiri Hajatan Rakyat di Stadion Utama Bima, Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024). FOTO/MPI/DANAN DAYA ARYA PUTRA
JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, optimistis akan meraih suara 40% di Jawa Barat. Sebab angka tersebut telah diperhitungkan secara matang oleh Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud.
“Secara rasional dari Tim Pemenangan Daerah (TPD), kami menargetkan 40% perolehan suara. Artinya, kita tidak sekadar cerita tinggi, tetapi memang sudah diperhitungkan, dan itu disampaikan langsung oleh Ketua TPD kami di sini,” kata Ganjar usai menghadiri Hajatan Rakyat di Stadion Utama Bima, Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menambahkan, optimisme tersebut didasari dari antusiasme masyarakat Jawa Barat, ketika pasangan nomor urut 3 melakukan kampanye. Sebagai contoh ketika pasangan nomor urut 3, melakukan dialog dengan kelompok masyarakat, termasuk petani, nelayan, tokoh agama, kaum milenial, dan Gen Z.
“Antusiasme masyarakat Cirebon sangat luar biasa. Kemarin di Bandung juga seperti itu. Setiap Hajatan Rakyat energinya sangat tinggi untuk Ganjar-Mahfud,” kata Ganjar.
Sebagai informasi, dalam kunjungan ke Cirebon, Ganjar bertemu kelompok masyarakat, antara lain nelayan, petani, budayawan, hingga guru ngaji. Pada pertemuan itu, nelayan menyampaikan problem terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), serta perlengkapan menangkap ikan. Sedangkan persoalan petani masih sama, yakni mengeluhkan soal kelangkaan pupuk.
“Ini sesuatu yang dibunyikan terus, kenyataan yang dialami para petani, jadi pemerintah jangan diam terus,” kata Ganjar.
Ganjar juga menampung aspirasi guru ngaji terkait perhatian dari pemerintah. Itu sebabnya Ganjar-Mahfud menjanjikan insentif bagi guru ngaji jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024.
“Soal insentif untuk guru ngaji, ini bukan hanya didorong dari sisi kesejahteraan, tetapi karena mereka ini membangun karakter anak negeri, jadi menurut saya penting memperhatikan mereka,” katanya.
Selain itu, para budayawan juga meminta Ganjar-Mahfud untuk memperhatikan dan menjaga kelestarian budaya Indonesia agar tidak tergerus oleh budaya asing.
“Soal pembangunan kebudayaan sangat penting karena Indonesia punya budaya yang kaya, di situ ada budi pekerti, adab, penghormatan kepada orang tua, ada seni dan kerajinan, makanya harus dipertahankan, supaya kita bunya ketahanan kebudayaan,” kata Ganjar.
(abd)