Pemerintah Indonesia sedang berupaya untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas magang di Jepang untuk mendukung pengembangan pekerja dengan kompetensi global.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan bahwa kementerian sepenuhnya mendukung keberadaan dan kelanjutan program magang kerja sama antara Indonesia dan Jepang.
Beliau menambahkan bahwa selain memberikan dukungan, kementerian mengharapkan upaya untuk meningkatkan kualitas magang dengan mematuhi prinsip-prinsip magang yang dapat diterapkan secara universal.
“Magang di Jepang harus menjunjung prinsip-prinsip dan hak-hak dasar di tempat kerja bagi peserta magang dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” katanya dalam sebuah pernyataan dari kementeriannya pada hari Selasa.
Noor mencatat bahwa program magang ke Jepang telah berlangsung sejak tahun 1993 dan merupakan langkah konkret oleh kementerian untuk mengembangkan kompetensi tenaga kerja Indonesia untuk bersaing di tingkat global.
Menurut Kementerian Kehakiman Jepang, ada 149.101 orang Indonesia di Jepang pada bulan Desember 2023. Sebagian besar dari mereka adalah peserta magang, dengan jumlah mereka mencapai 74.387, mencerminkan pertumbuhan sebesar 60 persen dibandingkan dengan 45.919 pada tahun 2022.
Ada peningkatan jumlah organisasi pengirim (SO) dari Indonesia. Hingga bulan Juli, jumlah SO aktif mencapai 464, naik lebih dari 30 persen dibandingkan dengan 347 pada tahun 2023.
“Namun, bukan saatnya bagi Indonesia untuk puas. Kita juga perlu mempertimbangkan pencapaian negara lain, khususnya Vietnam, yang mengirimkan jumlah peserta magang terbanyak ke Jepang,” katanya.
Noor mengatakan bahwa untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui magang di Jepang, kementeriannya perlu berkolaborasi dengan beberapa pihak, termasuk pemerintah Jepang, mitra kerja, dan agen pelatihan kerja.
Berita terkait: Indonesia meningkatkan kerja sama dengan Jepang untuk netralitas karbon
Berita terkait: Indonesia, Jepang akan menandatangani Protokol Amandemen IJEPA pada bulan September
Penerjemah: Prisca Triferna, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024