Senin, 8 Juli 2024 – 02:40 WIB
JAKARTA – Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan pada anak di masa golden agenya. Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi seorang anak mengalami stunting, terutama adalah kurangnya asupan nutrisi sejak dalam kandungan hingga usia 6 tahun yang akan berdampak pada kehidupan sang anak sampai dewasa. Anak dalam kondisi stunting biasanya punya tinggi dan berat badan yang cenderung lebih kecil dibandingkan anak seusianya.
Baca Juga :
Terpopuler: Manfaat Lontar Dikonsumsi Prilly Latuconsina, Frugal Living Bisa Turunkan Berat Badan
Stunting ternyata juga berhubungan dengan kondisi kesehatan gigi dan mulut anak. Ketika anak-anak mengalami masalah pada kesehatan gigi dan mulutnya, mereka cenderung akan melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM) dengan menolak makanan apapun. Akibatnya, asupan nutrisi harian jadi terbatas karena anak enggan makan makanan yang diberikan.
“Berhubungan banget kalau anak nggak makan karena sakit gigi, otomatis makannya sah. Nggak mau makan, ya nutrisinya berkurang, berat badan berkurang, ya begitu lah. Jadi mempengaruhi banget,” ujar Head Dentist Trainer Satu Dental, drg. Jessica Mulia Dipl.clin.orth, dalam acara Satu Hati Launch Party, di Jakarta, Sabut 6 Juli 2024 .
Baca Juga :
Genjot Terus Target Stunting 14 Persen di 2024, Ini Cara yang Ditempuh
Umumnya, anak-anak akan mulai mengalami pertumbuhan gigi di usia 6-12 bulan dan akan selesai saat usianya 2,5 tahun. Tetapi, masa pertumbuhan gigi anak sangat beragam karena berbagai faktor termasuk pertumbuhan anak itu sendiri. Lagi-lagi, pertumbuhan gigi yang terlambat juga berkaitan erat dengan asupan nutrisi yang diterima oleh anak.
Selain dengan memenuhi kebutuhan nutrisi, orang tua juga bisa membantu merangsang pertumbuhan gigi anak dengan cara membiasakan mereka menggigit makanan dengan tekstur yang agak keras atau dingin. Selain itu, orang tua juga harus ekstra memperhatikan kondisi gigi anak yang akan copot supaya gigi barunya bisa tumbuh dengan baik.
Baca Juga :
Jokowi Revisi Target Penurunan Stunting 2024, Akui Terlalu Ambisius
“Biasakan gigit sesuatu yang keras atau dingin, boleh yang penting dijaga. Misalkan ada gigi yang mau tumbuh tapi sebelumnya nggak copot-copot, bisa gigit makanan yang keras kayak buah apel. Itu juga bisa merangsang pertumbuhan,” jelas Dokter Jessica.
Lebih lanjut, apabila nutrisi harian dirasa sudah cukup terpenuhi namun gigi anak masih saja bermasalah, orang tua disarankan untuk langsung periksa ke dokter gigi.
Dokter gigi untuk anak saat ini tak kalah canggihnya seperti yang disediakan untuk orang dewasa. Ada berbagai perawatan gigi yang bisa dilakukan oleh anak-anak, seperti dental check up, scalling, fissure sealant, extraction, dan filling. Pada klinik gigi anak, terdapat juga fasilitas menyenangkan yang pasti disukai oleh anak-anak sehingga mereka tidak takut dengan gambaran suasana rumah sakit.
Halaman Selanjutnya
Dokter gigi untuk anak saat ini tak kalah canggihnya seperti yang disediakan untuk orang dewasa. Ada berbagai perawatan gigi yang bisa dilakukan oleh anak-anak, seperti dental check up, scalling, fissure sealant, extraction, dan filling. Pada klinik gigi anak, terdapat juga fasilitas menyenangkan yang pasti disukai oleh anak-anak sehingga mereka tidak takut dengan gambaran suasana rumah sakit.