Masoud Pezeshkian, yang telah berjanji untuk membuka Iran ke dunia, dengan tegas memenangkan putaran kedua dan akan menjadi presiden terpilih kesembilan negara tersebut.
Satu-satunya kandidat moderat dalam perlombaan tersebut mendapatkan 53,7 persen suara, atau 16,3 juta dari lebih dari 30 juta suara yang diberikan. Saingannya, Saeed Jalili, mendapat 44,3 persen, atau 13,5 juta.
Pada hari Sabtu, Pezeshkian mengakui “jalan yang sulit ke depan”, tetapi mengulurkan tangan kepada semua warga Iran. “Saya mengulurkan tangan kepada Anda dan bersumpah atas kehormatan saya bahwa saya tidak akan meninggalkan Anda sendirian dalam perjalanan ini. Jangan tinggalkan saya sendirian.”
Pemimpin dunia mengucapkan selamat kepada Pezeshkian atas kemenangannya.
Presiden Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Pezeshkian dan mengatakan ia berharap hal tersebut akan berkontribusi pada hubungan Rusia-Iran.
“Saya harap masa jabatan Anda sebagai presiden akan berkontribusi pada penguatan kerja sama bilateral yang konstruktif antara kedua bangsa sahabat kita,” kata Putin.
Sebelum pemilihan, Putin bertemu dengan Presiden Iran interim Mohammad Mokhber di sela-sela KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai di Astana, Kazakhstan.
Rusia dan Iran telah berunding tentang perjanjian kerja sama bilateral komprehensif, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.
