Penyerang bermata panah tewas setelah serangan di kedutaan Israel di Serbia | Berita Konflik Israel-Palestina

Polisi Serbia sedang menyelidiki kemungkinan jaringan dan hubungan dengan ‘kelompok teroris asing’ setelah serangan crossbow terhadap penjaga kedutaan Israel. Penyerang yang menembak dengan crossbow dan melukai seorang polisi yang menjaga kedutaan Israel di Belgrade ditembak dan tewas dalam apa yang disebut pejabat sebagai “serangan teroris terhadap Serbia”. Petugas itu berada di pos jaga dan penyerang mendekatinya beberapa kali meminta lokasi museum, kata Menteri Dalam Negeri Ivica Dacic. Dia membawa tas dari mana, pada satu titik, dia mengeluarkan crossbow dan menembak penjaga. Polisi itu terkena panah di leher dan menembak beberapa kali pada penyerang, yang kemudian “meninggal akibat luka-lukanya”. Identitas penyerang masih belum ditentukan. “Ini adalah serangan teroris terhadap Serbia,” kata Dacic. “Kita masih membicarakan motif-motif yang mungkin.” Dia mengatakan satu orang ditangkap di dekat lokasi penembakan. Polisi sedang menyelidiki kemungkinan jaringan dan hubungan dengan “kelompok teroris asing”, tambahnya. “Ada indikasi bahwa mereka adalah individu yang sudah dikenal oleh layanan keamanan,” kata Dacic. Polisi itu sadar ketika dia dibawa ke rumah sakit utama Belgrade dan menjalani operasi untuk mengeluarkan panah dari lehernya. Pejabat rumah sakit mengatakan dia dalam kondisi stabil setelah operasi. Israel memiliki hubungan dekat dengan Serbia selama perang di Gaza. Lembaga-lembaga terkait Israel di seluruh dunia telah waspada terhadap serangan dan protes sejak Israel meluncurkan invasinya pada bulan Oktober. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan kedutaan di Belgrade tetap ditutup dan tidak ada pegawai yang terluka. Ini menambahkan bahwa “keadaan kejadian sedang diselidiki”. ‘Tindakan kegilaan’ Presiden populis Serbia Aleksandar Vucic mengunjungi polisi yang terluka di rumah sakit, berjanji tindakan tegas. “Kami sedang memburu mereka. Kami tidak akan memberi ampun terhadap terorisme di Serbia,” kata Vucic. Para penyelidik dalam seragam forensik putih mengelilingi tubuh tersangka di jalanan di luar gedung, yang dipenuhi dengan kendaraan polisi. Dacic mengatakan kemudian beberapa orang yang diyakini terkait dengan insiden tersebut ditangkap. “Ada beberapa indikasi bahwa mereka [mereka yang ditangkap] sudah dikenal oleh layanan keamanan,” katanya. Perdana Menteri Serbia Milos Vucevic sangat mengutuk apa yang dia sebut sebagai “tindakan teroris keji”. “Ini adalah tindakan kegilaan, yang tidak bisa dikaitkan dengan agama dan bangsa manapun. Itu adalah kejahatan individu,” katanya, menurut kutipan dari agensi berita Beta. Vucevic berjanji negaranya akan menanggapi dengan tegas “ancaman terorisme” dan menekankan warga Serbia dapat “merasa aman”.

MEMBACA  Trump menyerang Harris di mega-rally di Madison Square Garden New York | Berita Pemilihan Umum AS 2024