Media propaganda Rusia mengklaim bahwa menurut perkiraan mereka, perusahaan-perusahaan Barat mungkin kehilangan hingga US$288 miliar sebagai balasan atas pembekuan aset Rusia.
Sumber: RIA Novosti, media berita Rusia yang pro-Kremlin
Detail: Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa pemimpin Group of Seven (G7) akan setuju untuk mengeluarkan pernyataan niat yang lebih kuat mengenai upaya untuk menyita aset Rusia yang dibekukan di Belgia dan kota-kota Eropa lainnya untuk membantu rekonstruksi di Ukraina ketika mereka bertemu pada akhir Februari, sekitar dua tahun setelah invasi Moskow ke Ukraina.
RIA Novosti mengklaim bahwa data yang mereka dapatkan menunjukkan bahwa investasi langsung oleh Uni Eropa (UE), negara-negara G7, Australia, dan Swiss di ekonomi Rusia mencapai US$288 miliar pada akhir 2022.
RIA Novosti juga mengatakan negara-negara UE memiliki aset senilai US$223,3 miliar, di antaranya US$98,3 miliar secara resmi dimiliki oleh Siprus, US$50,1 miliar oleh Belanda, dan US$17,3 miliar oleh Jerman.
Lima investor Eropa terbesar di ekonomi Rusia juga termasuk Prancis, dengan aset dan investasi senilai US$16,6 miliar, dan Italia dengan US$12,9 miliar.
Di antara negara-negara G7, Inggris disebut sebagai salah satu investor terbesar, dengan data yang menunjukkan bahwa aset Inggris di Rusia bernilai sekitar $18,9 miliar pada akhir 2021.
Menurut RIA Novosti, AS memegang aset Rusia senilai US$9,6 miliar pada akhir 2022, Jepang US$4,6 miliar, dan Kanada US$2,9 miliar.
Swiss dan Norwegia, yang sering mengadopsi tindakan anti-Rusia menurut RIA Novosti, memiliki masing-masing US$28,5 miliar dan US$139 juta pada akhir 2022, sementara data menunjukkan bahwa Australia memiliki US$683 juta yang diinvestasikan pada akhir tahun lalu.
Latar Belakang:
Penny Pritzker, Perwakilan Khusus AS untuk Pemulihan Ekonomi Ukraina, mengatakan dalam pidato di Forum Ekonomi Dunia di Davos bahwa menyita aset Rusia yang dibekukan akan membutuhkan keputusan kolektif dari semua negara tempat aset tersebut ada dan akan membutuhkan waktu.
Bloomberg melaporkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan gugatan hukum untuk menggagalkan upaya AS dan UE untuk menyita sebagian dari US$300 miliar aset beku Bank Sentral demi kepentingan Ukraina.
Dukung UP atau jadilah patron kami!