Konservasi laut Indonesia memerlukan kesejahteraan masyarakat: SMERU

Konservasi laut di Indonesia harus sejalan dengan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat pesisir, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Institut Penelitian SMERU.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, peneliti SMERU Annabel Noor Asyah mengatakan bahwa institut tersebut meneliti pengelolaan area perlindungan laut (MPA), dengan fokus pada kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir.

Studi tersebut menemukan ketimpangan pendapatan yang lebih besar di desa-desa di sekitar MPA dibandingkan dengan daerah lain.

“Ini karena para pengelola area konservasi umumnya hanya memiliki latar belakang dalam manajemen laut,” kata Asyah.

Dia menekankan perlunya para pengelola MPA memiliki keahlian dalam ekosistem laut dan pengembangan masyarakat.

Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir bervariasi di seluruh MPA.

Imam Fauzi, kepala Badan Konservasi Laut Nasional Kupang (BKKPN), mencatat bahwa masyarakat pesisir memiliki karakteristik yang beragam.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar MPA memerlukan pertimbangan terhadap faktor-faktor budaya lokal, katanya.

“Program-program yang bertujuan untuk tujuan ini mungkin tidak efektif jika faktor-faktor ini tidak dipahami,” tambah Fauzi.

Andi Russandi, seorang ahli dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, mencantumkan tantangan kunci dalam pengelolaan MPA. Ini termasuk peningkatan permintaan protein akibat pertumbuhan populasi dan seimbangnya permintaan ekspor dengan kebutuhan domestik.

Dia juga menyoroti masalah meningkatnya polusi laut. Pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan dan program sebagai respons, seperti inisiatif nasional “Bulan Cinta Laut” untuk melawan polusi laut.

Berita terkait: Tradisi \”Sasi\” Pulau Lemon untuk melestarikan ekosistem laut
Berita terkait: Fokus pada perluasan konservasi laut: Menteri Kelautan

Translator: Prisca V, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024

MEMBACA  Kalender Bali Selasa 3 September 2024: Bagus untuk Belajar, Jangan Pindahkan Orang yang Sakit