Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia mengatakan bahwa tim pemusnahan perjudian online akan membantu meningkatkan dan memperkuat kolaborasi antar lembaga.
\”Penanganan perjudian online akan menjadi lebih komprehensif, terintegrasi, holistik, dan konsisten,\” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Usman Kansong dalam diskusi online “Meninggal Miskin karena Judi” pada Sabtu.
Beliau mengamati bahwa selama ini semua kementerian dan lembaga bekerja secara independen untuk memberantas perjudian online. Selain itu, mereka juga masih bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Menurutnya, Keputusan Presiden Nomor 21 tahun 2024 tentang Pembentukan Tim Terpadu Pemberantasan Perjudian Online yang dikeluarkan pada hari Jumat akan menjadi dasar hukum bagi semua kementerian dan lembaga terkait untuk bekerja secara lebih terkoordinasi dan terintegrasi.
\”Saya pikir itu adalah perbedaan mendasar dan sangat signifikan, oleh karena itu perlu dibentuk tim terpadu,\” jelasnya.
Pada hari Jumat, pemerintah Indonesia mengeluarkan keputusan presiden tentang pembentukan tim pemusnahan perjudian online yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto.
Tim ini dibentuk untuk mengatasi perjudian online karena tidak hanya ilegal tetapi juga dapat menyebabkan kerugian finansial dan menyebabkan gangguan sosial dan psikologis, yang dapat menyebabkan kejahatan.
Masa kerja tim ini akan berlangsung mulai dari waktu dikeluarkannya keputusan presiden hingga 31 Desember 2024.
Sebagai bagian dari upaya memberantas perjudian online di negara ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menghapus 1.918.520 item konten terkait perjudian online dalam periode 17 Juli 2023 hingga 22 Mei 2024.
Berita terkait: PPATK memblokir 5.000 rekening bank yang terkait dengan perjudian online
Berita terkait: Indonesia desak Telegram untuk memberantas konten perjudian online
Penerjemah: Narda Margaretha, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2024