Pemerintah siap merevisi target stunting jika prevalensi stunting tidak turun menjadi 14 persen tahun ini.
“Target 14 persen adalah target maksimum dan ambisius, tapi kami berharap target tersebut tercapai. Namun jika tidak, kita perlu merevisinya, menjadi target pada tahun 2025, yang lebih realistis,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, di Istana Kepresidenan di sini pada hari Kamis.
Beliau menekankan bahwa target menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen tahun ini adalah realistis mengingat tingkat stunting turun sebesar 2,8 persen pada tahun 2022.
Namun, penurunan tingkat stunting pada tahun 2023 relatif kecil, hanya sebesar 0,1 persen, menurut survei oleh Sistem Kesehatan Indonesia (SKI).
Oleh karena itu, Effendy mengatakan, pemerintah sedang mengevaluasi alasan dari penurunan yang kecil tersebut.
Menurut survei SKI, tingkat stunting di Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 21,5 persen, hanya turun 0,1 persen dari 21,6 persen tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2023, penurunan (dalam tingkat stunting) hanya 0,1 persen; kita akan mencari tahu di mana letak masalahnya. Jika itu angka yang sebenarnya, kita akan melakukan upaya lebih lanjut,” kata menteri tersebut.
Beliau menekankan bahwa pemerintah tidak hanya akan merujuk pada data survei SKI, tetapi juga menggunakan Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPP-GBM) untuk meningkatkan validitas data dan pencapaian nyata program pencegahan stunting.
EPP-GBM adalah mekanisme pencatatan dan pelaporan data berbasis masyarakat yang menggunakan teknologi. Mekanisme tersebut diterapkan selama Bulan Penimbangan Balita, yang dimulai pada Juni 2024, di 330.881 posyandu di seluruh wilayah secara bersamaan.
Berita terkait: Intervensi serentak di posyandu kunci untuk menurunkan stunting: Pemerintah
Berita terkait: Harapkan kunjungan Jokowi ke Jawa Barat memacu upaya anti-stunting: pejabat
Berita terkait: Penurunan prevalensi stunting dari 37% menjadi 14% adalah ambisius: Jokowi
Penerjemah: Mentari G, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024