Headset virtual reality flagship Apple, Apple Vision Pro, terlihat dipajang di toko Apple Fifth Avenue pada 02 Februari 2024 di Kota New York.
Michael M. Santiago | Getty Images
Apple mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka akan meluncurkan headset virtual reality andalannya, Apple Vision Pro, di Tiongkok, Hong Kong, Jepang, dan Singapura pada 28 Juni.
Pasar-pasar Asia tersebut merupakan debut gadget di luar Amerika Serikat, dengan pra-pemesanan dimulai pada hari Jumat.
Headset VR pertama kali tersedia untuk dibeli di AS empat bulan yang lalu, dengan harga awal $3,499. Vision Pro akan dijual dengan harga tertinggi di Tiongkok, salah satu pasar terpenting Apple, dengan harga dasar 29.999 yuan ($4,190).
Di negara tersebut, Apple perlu menavigasi regulasi ketat pemerintah terkait konten. Aplikasi populer di Vision Pro di AS seperti Disney+ dan Amazon Prime Video tidak tersedia di Tiongkok.
Sebaliknya, raksasa teknologi Amerika mengatakan pada Selasa bahwa pengembang lokal dan perusahaan internet di Tiongkok akan meluncurkan aplikasi dan game baru untuk Apple Vision Pro. Termasuk raksasa teknologi Tiongkok Tencent, yang akan menyediakan aplikasi streaming video Tencent Video, dan ByteDance, yang akan meluncurkan versi VR dari Douyin, versi Tiongkok dari TikTok.
Apple juga perlu bersaing dengan pesaing lokal yang sedang mengembangkan teknologi VR, seperti produsen elektronik konsumen Tiongkok Oppo.
Namun, telah ada beberapa indikasi permintaan untuk Vision Pro di Tiongkok, dengan pasar abu-abu untuk headset itu mulai tumbuh. Menurut pencarian CNBC di aplikasi pasar loak online milik Alibaba, Xianyu, Vision Pro dijual dengan harga hingga dua kali lipat dari harga resmi.
“Antusiasme untuk Apple Vision Pro luar biasa, dan kami sangat senang untuk memperkenalkan keajaiban komputasi spasial kepada lebih banyak pelanggan di seluruh dunia,” kata CEO Apple Tim Cook dalam pernyataan Selasa.
Meski begitu, pengumuman perusahaan ini datang di tengah laporan penurunan permintaan untuk Vision Pro di AS.
Ming-Chi Kuo, seorang analis Apple di TF International Securities, melaporkan pada bulan April bahwa Apple telah memotong produksi Vision Pro karena permintaan yang rendah.
“Pindahnya Vision Pro ke pasar internasional berada di depan ekspektasi industri dan tampaknya merupakan upaya untuk meningkatkan penjualan di tengah permintaan yang lebih rendah dari yang diharapkan karena kasus penggunaan yang khusus dan harga yang tinggi,” kata Le Xuan Chiew, seorang analis Canalys yang fokus pada penelitian strategi Apple.
Apple mengatakan Vision Pro juga akan dibuka untuk pra-pemesanan di Jerman, Prancis, Australia, Inggris, dan Kanada pada 28 Juni, dengan headset akan tersedia pada 12 Juli.
Iterasi terbaru OS Apple untuk Vision Pro mereka, VisionOS 2, juga diumumkan pada Selasa. Pembaruan ini dilengkapi dengan fitur-fitur baru dan integrasi kecerdasan buatan, dengan headset kini kompatibel dengan 2.000 aplikasi.