Basarnas Natuna di Kepulauan Riau menanam terumbu karang di perairan Pulau Senoa untuk memperingati Hari Segitiga Terumbu Karang. Ahli Pencarian dan Pertolongan Pertama dari Basarnas Natuna, Dwiki Hermawan, mengatakan bahwa selain memperingati Hari Terumbu Karang pada 9 Juni, kegiatan tersebut juga sebagai peringatan Hari Laut Sedunia pada 8 Juni. Menurutnya, selama kegiatan tersebut, pihaknya bekerja sama dengan berbagai lembaga dan masyarakat di Natuna. Pihak-pihak yang terlibat termasuk Bakamla Stasiun Ranai, Komunitas Pemeliharaan Maritim Natuna (JBN), Mapala Stai, Sudden Camp, Sedarun Natuna, Lensa Natuna, Saka SAR, PMI, PPNI, dan Spearsfishing. “Selain menanam, kami juga melakukan kegiatan pembersihan pantai. Tujuan dari semua kegiatan ini adalah untuk melestarikan lingkungan dan merupakan upaya untuk meningkatkan keindahan pariwisata di Natuna,” katanya. Dia menambahkan bahwa terumbu karang diikat ke bingkai besi dari darat atau pantai, dan setelah selesai mereka dibawa ke perairan di mana terdapat terumbu karang yang minimal. Dia berharap agar terumbu karang dapat tumbuh dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi area sekitarnya. “Kami mengirim beberapa penyelam dari Basarnas Natuna dan masyarakat,” katanya. Pemimpin JBN, Cherman, mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Basarnas Natuna. Menurutnya, kondisi terumbu karang di Natuna semakin mengkhawatirkan karena banyak yang hilang akibat pemanasan global. “Menanam terumbu karang adalah kegiatan yang patut diapresiasi,” katanya. Dia menyampaikan bahwa komunitasnya juga telah melakukan hal yang sama sejak 2017. “Kami juga telah melakukan pemetaan dan penanaman terumbu karang,” katanya. Menurutnya, melindungi terumbu karang adalah tugas bersama, sehingga ia mengajak semua elemen untuk berkolaborasi dalam melindungi terumbu karang. “Terumbu karang memberikan banyak manfaat bagi makhluk hidup, terutama manusia,” katanya. Berita terkait: Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi biru: Menteri Monoarfa Berita terkait: Lestarikan terumbu karang Wakatobi: Presiden Berita terkait: 60 persen terumbu karang Taman Nasional Kepulauan Togean rusak Translator: Muhamad Nurman, Cindy Frishanti Octavia Editor: Azis Kurmala Hak Cipta © ANTARA 2024