Kamis, 6 Juni 2024 – 17:11 WIB
Jakarta – Emiten depo bahan bangunan, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) melaporkan perolehan laba bersih di sepanjang tahun 2023, yang mencapai sebesar Rp 85.646.482.678.
Baca Juga :
Cuan Rp 637 Miliar pada 2023, ASDP Cetak Laba Bersih Tertinggi Sepanjang Sejarah
Direktur Utama DEPO, Kambiyanto Kettin mengatakan, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Kamis, 6 Juni 2024, para pemegang saham sepakat untuk membagikan dividen sebesar Rp 4 per saham, atau sebesar Rp 27.160.000.000.
“Yang berhak atas dividen tersebut adalah pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 20 Juni 2024, pada pukul 16:00 WIB,” kata Kettin dalam keterangannya, Kamis, 6 Juni 2024.
Baca Juga :
IHSG Diproyeksi Rawan Koreksi, Intip Saham-saham yang Berpotensi Cuan
Dia menambahkan, DEPO juga berhasil meningkatkan penjualan bersih sebesar 4,84 persen di tahun 2023, menjadi Rp 2,68 triliun dari sebelumnya Rp 2,56 triliun di tahun 2022. Hal itu seiring terjaganya tingkat margin laba kotor pada kisaran 19 persen, atau setara dengan Rp 507 miliar.
“Namun karena adanya peningkatan beban operasional terutama pada biaya karyawan, peningkatan kegiatan promosi, dan biaya operasional gerai baru, hal ini berdampak pada menurunnya margin laba tahun berjalan dan nilai dari laba tahun berjalan,” ujarnya.
Baca Juga :
IHSG Dibayangi Koreksi dan Pelemahan Tertekan Fluktuasi Rupiah
Depo Bangunan.
Photo :
Dokumentasi Depo Bangunan.
Kettin menyampaikan, perolehan laba tahun berjalan pada 2023 adalah Rp 85,65 miliar, dengan margin laba tahun berjalan 3,19 persen. Capaian ini turun 17,1 persen dari laba tahun berjalan di tahun 2022 yang tercatat Rp103,4 miliar, dan margin laba tahun berjalan yang sebesar 4,0 persen.
Selain itu, total aset Perseroan sampai dengan Desember 2023 naik menjadi Rp 2,08 triliun, dari sebelumnya Rp 1,78 triliun pada akhir 2022. Hal itu seiring liabilitas yang naik menjadi Rp 836,68 miliar, dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 609,97 miliar. Kemudian, ekuitas juga naik menjadi Rp 1,24 triliun, dari Rp 1,17 triliun pada akhir 2022.
“Dengan kinerja tahun 2023 yang baik dan penuh dengan potensi, Perseroan optimis dalam menyusun rencana bisnis tahunan untuk 2024 dengan proyeksi target pertumbuhan penjualan bersih sebesar 13,4 persen, dan laba bersih 31,2 persen dari realisasi tahun 2023,” ujarnya.
Sebagai informasi, berikut adalah jadwal periode cum dan ex dividen tersebut:
– Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal 14 Juni 2024
– Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal 19 Juni 2024
– Cum Dividen di Pasar Tunai pada tanggal 20 Juni 2024
– Ex Dividen di Pasar Tunai pada tanggal 21 Juni 2024
– Pembayaran Dividen akan dilaksanakan selambatnya pada tanggal 5 Juli 2024.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, total aset Perseroan sampai dengan Desember 2023 naik menjadi Rp 2,08 triliun, dari sebelumnya Rp 1,78 triliun pada akhir 2022. Hal itu seiring liabilitas yang naik menjadi Rp 836,68 miliar, dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 609,97 miliar. Kemudian, ekuitas juga naik menjadi Rp 1,24 triliun, dari Rp 1,17 triliun pada akhir 2022.