AMPI Jatim Menggambarkan Qodari Sebagai Brutus, Respon Golkar Seperti Ini

Senin, 27 Mei 2024 – 13:08 WIB

AMPI Jatim merespons pernyataan Qodari yang menyebut Golkar bisa menjadi brutus dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

jatim.jpnn.com, SURABAYA – Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jatim merespons pernyataan Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari yang menyebut Partai Golkar bisa menjadi ‘brutus’ pada pemerintahan Prabowo-Gibran dalam sebuah podcast.

Ketua DPD AMPI Jatim Junartha Yusuf menyatakan pernyataan itu dinilai terlalu berlebihan dan mengada-ada. Pihaknya sangat menyayangkan pernyataan yang disampaikan Muhammad Qodari.

“Pernyataan itu tidak berdasar dan memicu konflik yang tidak perlu. Kami menilai tudingan tersebut bentuk spekulasi yang tidak mendukung semangat persatuan dan kerja sama yang sedang dibangun untuk kemajuan bangsa,” ujar Junartha tertulis, Senin (27/5).

Jojo sapaan akrab Junartha Yusuf itu menyebut tudingan itu selain tidak berdasar, justru berpotensi merusak keharmonisan politik yang dibangun selama ini.

“Sebagai kader Partai Golkar, kami sangat menyesalkan pernyataan yang tidak bertanggung jawab seperti itu. Golkar selalu berkomitmen mendukung pemerintahan yang sah dan berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa.” kata dia.

Sementara itu, Sekjen DPD AMPI Jatim Djoko Prihatin juga mengecam pernyataan tersebut. Dia mengajak semua pihak untuk fokus pada tujuan yang lebih besar, yaitu memajukan Indonesia ke arah lebih baik.

Menurutnya, daripada saling tuding tanpa alasan yang jelas, alangkah baik kita bersama-sama bekerja demi Indonesia. Kami dari AMPI Jatim berkomitmen mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Setiap langkah dan keputusan yang diambil Partai Golkar selalu didasarkan pada kepentingan rakyat dan negara,” tuturnya.

AMPI Jatim menilai pernyataan Qodari yang menyebut Golkar bisa menjadi brutus tidak mendukung semangat persatuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News

MEMBACA  Utusan Senior Tiongkok Menolak Penggantian Qin Gang sebagai 'Tidak Biasa'