Pertamina memastikan pasokan bahan bakar normal setelah kebakaran di kilang

Balikpapan (ANTARA) – Pertamina menjamin bahwa pasokan bahan bakar akan terus berjalan normal meskipun terjadi kebakaran pada Sabtu sebelumnya dan menghancurkan Crude Distillation Unit (CDU) VI di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

“Kebakaran tidak menyebabkan gangguan pada pasokan bahan bakar ke masyarakat,” kata General Manager Pertamina International Refinery (KPI) Unit Balikpapan Bayu Arafat di Balikpapan, Sabtu.

Meskipun Unit KPI Balikpapan melakukan penangguhan operasi darurat di Kilang Balikpapan Dua, Kilang Balikpapan Satu masih beroperasi normal.

Ia menjelaskan bahwa CDU adalah proses awal fraksinasi minyak mentah. Proses ini kompleks, karena terdapat beberapa fluktuasi dalam laju minyak mentah, yang merupakan makanan dari unit tersebut.

Insiden kebakaran yang menghancurkan Unit Kilang Balikpapan Pertamina terjadi sekitar pukul 4.25 pagi waktu setempat namun berhasil terlokalisir melalui penanganan intensif dan defensif.

Tim pemadam kebakaran waspada untuk menangani insiden sesuai dengan prosedur manajemen darurat perusahaan, dan pemadam kebakaran statis di lokasi kejadian diaktifkan untuk membantu memadamkan dan mengisolasi sumber panas.

“Saat ini, tim pemadam kebakaran telah berhasil mengendalikan kondisi dan sedang melakukan upaya pendinginan,” ujarnya.

“Kami juga memastikan tidak ada sumber panas di lokasi kejadian, dan sudah benar-benar aman,” katanya.

Kru pemadam kebakaran PT KPI Balikpapan menggunakan total delapan unit armada pemadam kebakaran untuk memadamkan kebakaran yang melanda CDU VI. Kebakaran berhasil dipadamkan sekitar pukul 7.30 pagi waktu setempat.

Lokasi kejadian berada dalam area kilang minyak, dan tim terus memastikan bahwa kilang dalam kondisi aman, sehingga tidak memiliki dampak langsung pada masyarakat sekitar.

Tim Unit PT KPI Balikpapan berkomitmen untuk memberikan perlakuan terbaik dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak, ungkap Arafat.

MEMBACA  Jembatan Tiongkok roboh di kota Shangluo menewaskan setidaknya 11 orang setelah banjir.

Translator: Nyaman bagus Purwaniawan/Muhammad Solih Januar, Ci
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024