Tentu saja, kami membutuhkan investasi, tetapi investor harus mematuhi regulasi yang ada di Indonesia. Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, telah mendesak investor smelter untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi Indonesia, dengan mengutip ledakan tungku pada tanggal 24 Desember 2023 di pabrik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
Pabrik ITSS terletak di Kawasan Industri Morowali (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah, Indonesia.
Saat memimpin pertemuan koordinasi tindak lanjut di Jakarta pada hari Senin (15 Januari) mengenai penanganan ledakan tungku di pabrik tersebut, menteri meminta kepolisian, Kementerian Industri, dan Kementerian Ketenagakerjaan untuk melakukan tinjauan terhadap kepatuhan tenaga kerja dan regulasi.
Beliau mengatakan bahwa tinjauan ini tidak boleh terbatas pada smelter ITSS, tetapi juga meliputi smelter lainnya.
“Kasus ini harus didukung oleh kementerian dan lembaga terkait. Tentu saja, kami membutuhkan investasi, tetapi investor harus mematuhi regulasi yang ada di Indonesia,” tegas beliau dalam pernyataan yang dirilis oleh kementeriannya pada hari Senin.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi juga akan melakukan investigasi menyeluruh terhadap ledakan ini, yang menewaskan 20 orang.
“Kami harus tegas dalam penyelidikan ini. Jika ada pihak yang perlu dihukum, maka hukumlah mereka. Kejadian ini tidak boleh terulang lagi,” tekankan Pandjaitan.
Dalam pertemuan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan bahwa ada indikasi pelanggaran prosedur operasi standar (SOP) dan kelalaian dalam melaksanakan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang diduga menyebabkan ledakan tungku dan kebakaran di pabrik tersebut.
“Selain menggunakan KUHP, polisi juga dapat menggunakan Undang-Undang Ketenagakerjaan untuk memberikan efek jera kepada perusahaan,” sarannya.
Dalam laporannya, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Agus Nugroho, mengatakan bahwa kasus ini telah berlanjut dari tahap penyelidikan awal ke tahap penyelidikan, dengan saksi-saksi dipanggil dan barang bukti disita.
“Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli forensik dan ahli ketenagakerjaan. Kami juga akan berkoordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Negara dan kedutaan besar China, serta berkoordinasi dengan jaksa penuntut umum dan perusahaan,” ujar Nugroho.
Berita terkait: Jokowi menuntut pengawasan smelter yang lebih ketat setelah ledakan
Berita terkait: Bertindak tegas dalam kasus kecelakaan kerja Morowali: menteri kepada polisi
Penerjemah: Ade Irma J, Resinta Sulistiyandari
Editor: Tia Mutiasari
Hak Cipta © ANTARA 2024