Menteri Indonesia Mengatakan Musk Akan Pertimbangkan Tawaran untuk Membangun Pabrik Baterai EV di Negara tersebut

Oleh Stefanno Sulaiman

DENPASAR, Indonesia (Reuters) – Menteri Koordinasi Investasi Indonesia mengatakan bahwa Elon Musk akan mempertimbangkan tawaran untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di negara tersebut, setelah CEO Tesla bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada hari Senin.

Musk tidak segera tersedia untuk memberikan komentar setelah menteri Luhut Pandjaitan membuat pernyataannya kepada para wartawan.

Musk dan Widodo bertemu di Bali Indonesia setelah keduanya menghadiri Forum Air Dunia pada hari Senin. “Kami membuat tawaran, apakah mungkin untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di sini, katalisator pendahulu. Dan dia akan mempertimbangkannya,” kata Luhut kepada para wartawan.

Luhut mengatakan Widodo juga meminta kepada Musk untuk mempertimbangkan investasi dalam pusat kecerdasan buatan di negara Asia Tenggara dan untuk SpaceX membangun landasan peluncuran di pulau Biak di provinsi Papua Indonesia, sebuah tawaran yang telah dilakukan pemerintah sebelumnya.

Pemerintah Indonesia telah berusaha selama bertahun-tahun untuk menarik Tesla untuk membangun pabrik manufaktur terkait kendaraan listrik karena pemerintah ingin mengembangkan sektor EV menggunakan sumber daya nikel yang kaya negara tersebut.

Pada hari Minggu, Musk meluncurkan layanan internet satelit SpaceX untuk sektor kesehatan di Indonesia.

Starlink kini tersedia secara komersial, tetapi pemerintah akan fokus layanannya terlebih dahulu pada wilayah terluar dan terbelakang.

Starlink SpaceX, yang memiliki sekitar 60% dari sekitar 7.500 satelit yang mengorbit bumi, mendominasi dalam ranah internet satelit.

(Pelaporan oleh Stefanno Sulaiman di Denpasar dan Ananda Teresia di Jakarta; Pengeditan oleh John Mair)

MEMBACA  Negosiator Mendekati Kesepakatan Sandera yang Akan Menghentikan Pertempuran di Gaza Selama Beberapa Minggu