OECD menerima tawaran aksesi Indonesia: Menteri

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Indonesia termasuk dalam daftar akses ke Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sebagai negara yang sedang dalam proses menjadi anggota tetap.

“Akses adalah negara yang sedang dalam proses menjadi anggota. Sejak tahun 2007, Indonesia telah menjadi mitra OECD bersama Brasil, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan,” katanya setelah menghadiri pertemuan internal mengenai keanggotaan Indonesia di OECD di Jakarta pada hari Kamis.

Ia mencatat bahwa aplikasi Indonesia untuk keanggotaan tetap OECD telah diterima melalui Rapat Dewan Menteri untuk memperingati ulang tahun ke-10 Program Regional Asia Tenggara OECD (SEARP) di Paris dua minggu lalu.

Dalam agenda SEARP yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sebagai ketua OECD, Hartarto melaporkan bahwa permintaan Indonesia untuk akses bersama Argentina telah diterima oleh OECD.

Ia menjelaskan bahwa durasi akses Indonesia untuk keanggotaan tetap OECD relatif lebih cepat daripada Argentina.

“Argentina menunggu selama lima tahun. Sementara itu, proses Indonesia sekitar tujuh bulan,” ungkap menteri tersebut.

Ia mencatat bahwa beberapa negara, seperti Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, dan Rumania, memiliki status yang sama dengan Indonesia. Proses untuk daftar negara membutuhkan rata-rata lebih dari dua tahun, dan bahkan Brasil mendekati lima tahun.

Mencapai target periode akses tujuh bulan, Hartarto mengatakan bahwa Indonesia akan mengambil contoh dari Cile sebagai negara dengan pencapaian tercepat dalam menyelesaikan akses dalam tiga tahun.

Setelah akses, Indonesia akan membentuk memorandum yang mencakup 26 sektor, termasuk keuangan, ekonomi, dan anti-korupsi, di komite pengarah OECD.

“Berdasarkan arahan presiden, kami akan mendirikan Kantor Manajemen Proyek di bawah Kementerian Koordinator, di mana akan mencakup semua kementerian dan mengawasi proses transformasi menjadi bagian dari OECD,” ujarnya.

MEMBACA  Kemacetan di Tol Jakarta-Tangerang Menuju Tomang Akibat Truk Bermasalah

Sebagai tindak lanjut dari agenda ini, Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Indonesia pada 28–29 Mei.

Berita terkait: Keanggotaan OECD Indonesia tidak terpengaruh oleh masalah lingkungan: Pemerintah

Berita terkait: Menteri Hartarto bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN dalam pertemuan OECD Paris

Penerjemah: Andi Firdaus, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024