Perekonomian Infrastruktur Ketahanan Iklim

Perekonomian Infrastruktur Ketahanan Iklim

Perubahan iklim tidak diragukan lagi merupakan salah satu tantangan terbesar di zaman kita. Dengan meningkatnya suhu global, peristiwa cuaca ekstrem, dan kenaikan permukaan laut, kebutuhan untuk beradaptasi dan membangun infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim menjadi semakin mendesak. Namun, muncul pertanyaan – mampukah kita membelinya? Apakah investasi pada infrastruktur tahan iklim layak secara ekonomi? Jawabannya, tanpa diragukan lagi, adalah ya.

Pertama, mari kita pahami apa saja yang dimaksud dengan infrastruktur berketahanan iklim. Hal ini mengacu pada desain, konstruksi, dan pemeliharaan infrastruktur yang mampu bertahan dan pulih dari dampak perubahan iklim. Hal ini dapat mencakup langkah-langkah seperti membangun jalan, jembatan, dan bangunan yang lebih kuat dan tangguh, memperbaiki sistem drainase untuk mencegah banjir, dan mengembangkan sumber energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Berinvestasi pada infrastruktur tahan iklim membawa banyak manfaat ekonomi. Pertama, hal ini meningkatkan daya tahan dan keandalan aset infrastruktur dalam jangka panjang, sehingga mengurangi kebutuhan akan perbaikan dan penggantian yang sering. Hal ini berarti penghematan biaya bagi pemerintah, dunia usaha, dan individu. Misalnya, sebuah studi yang dilakukan oleh PBB memperkirakan bahwa investasi sebesar $1 pada infrastruktur tahan iklim dapat menghasilkan manfaat sebesar $4 dengan mengurangi kerusakan akibat peristiwa cuaca ekstrem.

Selain itu, infrastruktur yang berketahanan iklim dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Menurut Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim, investasi pada infrastruktur yang berketahanan dapat menciptakan hingga 65 juta lapangan kerja baru pada tahun 2030. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan terhadap konstruksi, teknik, dan jasa terkait lainnya. Selain itu, proyek infrastruktur tahan iklim seringkali memerlukan teknologi inovatif, yang dapat memacu kemajuan teknologi dan merangsang pembangunan ekonomi.

MEMBACA  Bahaya Moral dalam Ekonomi Mikro

Selain itu, infrastruktur yang berketahanan iklim dapat mengurangi biaya yang terkait dengan dampak perubahan iklim. Dengan mencegah atau meminimalkan kerusakan akibat peristiwa cuaca ekstrem, seperti angin topan atau banjir, pemerintah dan individu dapat menghindari beban keuangan dalam rekonstruksi, tanggap darurat, dan hilangnya produktivitas. Sebuah studi yang dilakukan oleh Bank Pembangunan Asia memperkirakan bahwa investasi dalam langkah-langkah adaptasi iklim dapat menghemat negara-negara di kawasan Asia-Pasifik sebesar $60 miliar per tahun pada tahun 2050.

Selain itu, infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim dapat menarik investasi sektor swasta. Investor semakin menyadari risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim terhadap portofolio mereka. Dengan berinvestasi pada proyek-proyek yang berketahanan iklim, mereka dapat memitigasi risiko-risiko ini dan memastikan keuntungan jangka panjang. Hal ini menciptakan situasi yang saling menguntungkan bagi investor dan pemerintah, karena hal ini menarik modal swasta yang sangat dibutuhkan untuk membiayai proyek infrastruktur.

Terakhir, infrastruktur berketahanan iklim berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Hal ini meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan meningkatkan ketahanan mereka terhadap dampak perubahan iklim dan mengurangi kerentanan. Hal ini juga mendorong praktik berkelanjutan, seperti penggunaan sumber energi terbarukan, yang mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu memerangi perubahan iklim.

Kesimpulannya, keekonomian infrastruktur yang berketahanan iklim sudah jelas. Berinvestasi pada infrastruktur semacam ini tidak hanya penting untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim namun juga layak secara ekonomi. Hal ini menghasilkan penghematan biaya, mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengurangi biaya yang terkait dengan dampak perubahan iklim, menarik investasi sektor swasta, dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, para pembuat kebijakan, dunia usaha, dan individu harus memprioritaskan dan mempercepat investasi pada infrastruktur berketahanan iklim untuk menjamin masa depan yang sejahtera dan berketahanan.

MEMBACA  Ekonomi Perputaran dan Retensi Pekerjaan