‘Malu dan bersalah’ mendorong Mayor Harrison Mann untuk berhenti pada bulan November, tapi dia ‘takut’ untuk mengungkapkannya lebih awal.
Mantan perwira Angkatan Darat Amerika Serikat telah menjelaskan bahwa pengunduran dirinya beberapa bulan yang lalu dipicu oleh “dukungan tanpa syarat” negaranya terhadap perang Israel di Gaza.
Mayor Harrison Mann mengungkapkan “rasa malu dan bersalah yang luar biasa” dalam surat yang diposting di LinkedIn pada hari Senin. Dia mengundurkan diri dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA) pada bulan November.
Beberapa personel militer AS lainnya telah mengundurkan diri sejak perang di Gaza dipicu oleh serangan Hamas di Israel selatan pada bulan Oktober. Operasi tersebut menyebabkan sekitar 1.139 orang tewas di Israel dan sekitar 240 ditawan.
Perang Israel yang berlangsung selama tujuh bulan telah membunuh lebih dari 35.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dengan sebagian besar dari populasi 2,3 juta di enklave itu terusir dan kekurangan makanan dan obat-obatan. AS terus memberikan dukungan senjata dan intelijen kepada Israel.
Sebagian besar dari mereka yang mengundurkan diri dari militer AS telah secara terbuka mengutuk peran Washington pada saat itu, daripada menunggu berbulan-bulan untuk menjelaskan kepergian mereka. Anggota udara AS Aaron Bushnell meninggal setelah membakar diri sebagai protes di luar kedutaan besar Israel di Washington, DC pada bulan Februari.
Mann mengatakan dalam suratnya bahwa dia takut untuk memberikan alasan pengunduran dirinya.
“Saya takut. Takut melanggar norma profesional kita. Takut mengecewakan perwira yang saya hormati. Takut Anda akan merasa dikhianati. Saya yakin beberapa dari Anda akan merasa seperti itu saat membaca ini,” tulisnya.
Mann membagikan catatan itu dengan rekan kerja bulan lalu sebelum mempublikasikannya di profil LinkedIn-nya. Dia menulis bahwa dia merasa malu dan bersalah karena membantu mendorong kebijakan AS yang katanya berkontribusi pada pembunuhan massal warga Palestina.
“Pengunduran diri karyawan adalah hal yang biasa terjadi di DIA seperti halnya di tempat kerja lain, dan karyawan mengundurkan diri dari posisinya karena berbagai alasan dan motivasi,” kata seorang pejabat DIA kepada agensi berita Reuters.