Duta Besar Israel Merobek Piagam PBB dengan Menggunakan Mesin Penghancur Kertas saat Pidato

Senin, 13 Mei 2024 – 09:51 WIB

Jenewa – Duta Besar (Dubes) Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), melakukan aksi dramatis dengan merobek piagam PBB di depan Majelis Umum, menjelang pemungutan suara penting mengenai Palestina.

Baca Juga :

Rupiah Dibuka Melemah, Data Inflasi AS Jadi Sorotan

Dalam video yang beredar di platform X, Gilad Erdan terlihat menggunakan mesin penghancur kertas mini di podium sidang umum PBB, pada Jumat, 10 Mei 2024.

Dia menghancurkan piagam PBB, perjanjian dasar PBB.

Baca Juga :

Banjir Bandang Landa Afghanistan, 330 Orang Meninggal

Presiden Jokowi Pidato di Sidang Umum PBB Secara Virtual

Photo :

Kementerian Luar Negeri RI

“Anda menghancurkan piagam PBB dengan tangan anda sendiri. Ya, ya, itulah yang kamu lakukan. Merobek piagam PBB. Tidak tahu malu,\” kata Erdan, dikutip dari The National, Senin, 13 Mei 2024.

Baca Juga :

9 Negara Ini Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Salah Satunya Tetangga RI

Langkah ini dilakukan menjelang pemungutan suara Majelis Umum PBB yang mendukung pemberian hak dan keistimewaan baru kepada Palestina, serta menyerukan dewan keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali permintaannya untuk menjadi negara anggota.

Resolusi tersebut disahkan dengan perolehan suara 143 suara mendukung dan 9 suara menentang, serta 25 suara abstain.

Pada Kamis, 9 Mei 2024, dalam sebuah wawancara dengan berita TV Israel Channel 12, Erdan mengatakan bahwa keputusan AS untuk menghentikan pengiriman bom berat ke Israel adalah keputusan yang sangat mengecewakan, bahkan membuat frustrasi.

Dia berpendapat bahwa langkah tersebut berasal dari tekanan politik terhadap Biden dari Kongres, protes kampus AS, dan pemilu mendatang.

Ketika pemungutan suara serupa di PBB diveto oleh AS bulan lalu, Erdan mengatakan resolusi tersebut tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

MEMBACA  Carlos Adames Gagal Mengalahkan Hamzah Sheeraz, Mempertahankan Sabuk WBC

Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara pada Sidang Majelis Umum PBB di New York.

\”Resolusi tersebut berupaya memberikan penghargaan kepada para pelaku kekejaman ini dengan status kenegaraan,\” ungkap Erdan saat itu, merujuk pada serangan Hamas pada 7 Oktober.

Sekarang terserah pada dewan keamanan untuk memutuskan apakah mereka akan memberikan keanggotaan Palestina.

Halaman Selanjutnya

Pada Kamis, 9 Mei 2024, dalam sebuah wawancara dengan berita TV Israel Channel 12, Erdan mengatakan bahwa keputusan AS untuk menghentikan pengiriman bom berat ke Israel adalah keputusan yang sangat mengecewakan, bahkan membuat frustrasi.