Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sedang berupaya untuk mempercepat pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak sepanjang 26,84 kilometer di Semarang, Jawa Tengah. Mereka berusaha untuk mempercepat pembangunan beberapa jalan tol di berbagai daerah, termasuk Jalan Tol Semarang-Demak, guna meningkatkan konektivitas antar wilayah dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Staf Ahli Teknologi, Industri, dan Lingkungan hidup kementerian, Endra S. Atmawidjaja, menyatakan bahwa Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang direncanakan sebagai bagian pelengkap Jalan Nasional Pantura Jawa yang menghubungkan Semarang-Demak-Gresik-Surabaya.
“Jalur logistik penting di Jawa Utara, masyarakat telah menunggu penyelesaian Jalan Tol Semarang-Demak,” kata Atmawidjaja, yang juga merupakan juru bicara kementerian, di Jakarta, Sabtu.
“Keberadaan Jalan Tol Semarang-Demak akan meningkatkan kapasitas jalan sambil mengurangi beban lalu lintas di Jalan Pantura Jawa yang sudah sangat padat dan sering mengalami kemacetan,” jelasnya.
PT. PP Semarang Demak (PPSD) bertindak sebagai BUJT yang menerapkan skema Supported, Build, Operate and Transfer (SBO-T). Jalan tol terdiri dari bagian Sayung-Demak sepanjang 16,31 km dengan investasi BUJT, yang berada di atas tanah dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.
“Sementara itu, bagian pemerintah dari bagian Semarang-Sayung sepanjang 10,64 km, yang berada di atas laut dan terbagi menjadi tiga paket yang saat ini berada dalam tahap konstruksi, dengan kemajuan fisik keseluruhan mencapai 9,25 persen,” papar Atmawidjaja.
Dia juga menyatakan bahwa target penyelesaian seluruh paket konstruksi adalah Februari 2027. Untuk bagian pemerintah, kontraktor yang melaksanakan Paket 1A adalah Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG). Paket 1B dilaksanakan oleh Pembangunan Perumahan (PP) Wijaya Karya (WIKA) dan China Road and Bridge Corporation (CRBC) dan Paket 1C oleh Adhi Karya dan Sinohydro.
Sebagian dana untuk pembangunan proyek berasal dari pinjaman luar negeri. Keberadaan Jalan Tol Semarang-Demak diharapkan dapat lebih melengkapi konektivitas jaringan jalan di bagian utara Jawa Tengah. Juga diharapkan dapat menghubungkan area strategis, seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan area wisata religi terutama di wilayah Demak.
Selain itu, pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut diharapkan dapat mengatasi masalah banjir rob di Semarang Timur, khususnya Kaligawe-Sayung, yang menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, pada akhir 2024. Hal ini terutama ditargetkan dengan pembangunan hingga tujuh lapisan tanggul dan operasional pompa air di waduk retensi Terboyo dan Sriwulan.
Berita terkait: Pembangunan jalan tol Semarang-Demak 80,63% selesai
Berita terkait: Jalan tol IKN: Menteri berharap menyelesaikan Fase 1 pada Juli
Hak cipta © ANTARA 2024