Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memimpin pertemuan terbatas dengan beberapa anggota kabinet di sini pada Jumat untuk membahas rencana pemindahan warga yang terkena dampak letusan Gunung Ruang ke daerah pemukiman baru di Sulawesi Utara. Letusan gunung berapi terjadi dari 16 April hingga 30 April, mengungsi lebih dari sembilan ribu warga dan memaksa otoritas setempat untuk mengevakuasi sekitar 12 ribu warga, ujar Jokowi dalam sambutannya di pertemuan tersebut. Letusan juga mengganggu penerbangan dan layanan operasional di Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado. Presiden Jokowi menekankan perlunya segera melaksanakan pemindahan korban yang terdampak parah oleh letusan. Untuk itu, masalah terkait tata ruang serta ketersediaan lahan, rumah, dan pekerjaan bagi warga terdampak di daerah pemukiman baru harus segera diselesaikan. Dia juga menyoroti pentingnya mengidentifikasi bangunan dan fasilitas infrastruktur yang rusak, termasuk sekolah, rumah sakit, dan jembatan. Pertemuan itu dihadiri oleh beberapa menteri, termasuk Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono. Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey sebelumnya menyatakan bahwa warga yang terdampak letusan di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) akan dipindahkan ke daerah pemukiman baru. Wakil Gubernur Steven Kandouw menyampaikan rencana pemindahan tersebut dalam pertemuan terbarunya dengan mereka yang paling terdampak oleh letusan. Gubernur Dondokambey mengkonfirmasi bahwa sebagian besar warga terdampak telah meminta untuk dipindahkan. Pemerintah provinsi berjanji untuk mencari area pemukiman yang sesuai untuk korban letusan, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan akan membangun rumah, jalan, sekolah, dan fasilitas umum lainnya untuk mereka. Gunung Ruang, yang terletak sekitar 109 km dari Kota Manado, meletus pada Selasa (16 April) sekitar pukul 19.19 waktu setempat. Letusan tersebut mengganggu mereka yang tinggal di desa Pumpente dan Laingpatehi. Untuk alasan keamanan, sekitar 838 warga dievakuasi ke Pulau Tagulandang dan sementara ditempatkan di Desa Apengsala. Wakil Gubernur Kandouw dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) provinsi baru-baru ini mengunjungi warga yang dievakuasi dan mengamati area bencana. Terkait letusan Gunung Ruang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia sebelumnya melaporkan bahwa peningkatan aktivitas gunung berapi mungkin telah dipicu oleh gempa tektonik di Pulau Doi di Maluku Utara. Mengingat peningkatan aktivitas gunung berapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status siaga menjadi Level III pada pukul 16.00 waktu setempat pada 16 April. BNPB melaporkan bahwa letusan itu memaksa warga di zona bencana untuk dievakuasi menggunakan kapal feri dan perahu. Berita terkait: Pemerintah menyiapkan 301 rumah instan untuk korban Gunung Ruang Berita terkait: Pelacakan letusan Gunung Ruang, dampak, mitigasi Berita terkait: Kementerian meningkatkan bantuan bagi pengungsi Gunung Ruang. – Copyright © ANTARA 2024