Jayapura, Papua (ANTARA) – Sebuah tim gabungan dari Pasukan Tugas Operasi Peace Cartenz dan personel Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III akan dikirim ke Kecamatan Sugapa di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, seorang perwira polisi menyatakan.
Rencana penempatan ini bertujuan untuk memperkuat keamanan regional karena pemberontak bersenjata Papua terus mengancam wilayah tersebut, kata Kepala Kepolisian Papua Irjen Mathius Fakhiri di Kota Jayapura pada hari Rabu.
Tim gabungan personel telah siap tapi mereka belum bisa dikerahkan ke Intan Jaya karena keterbatasan sarana transportasi, ungkapnya.
Dua helikopter, yang sering digunakan oleh Pasukan Tugas Operasi Peace Cartenz, sedang dalam perbaikan, sementara helikopter militer Indonesia berada di Kabupaten Bovel Digoel, Papua Selatan, katanya.
\”Semoga mereka segera dapat dikerahkan ke Sugapa untuk membantu mengamankan wilayah Intan Jaya yang terus diganggu oleh pemberontak bersenjata sejak Senin, 29 April 2024,\” ujarnya.
Pada hari Selasa, 30 April 2024, kelompok separatis menembaki kantor polisi Homeyo, menyebabkan kematian seorang warga sipil. Mereka kemudian membakar sekolah dasar Pogapa di Kecamatan Homeyo pada hari Rabu, 1 Mei 2024, katanya.
Fakhiri mencatat bahwa kantor polisi Homeyo dan gedung sekolah berada di kecamatan yang sama. Untuk mengatasi gangguan keamanan, Fakhiri menekankan perlunya personel keamanan tetap waspada.
\”Tim gabungan personel diharapkan segera dapat dikerahkan untuk membuat warga merasa aman,\” tambahnya.
Berita terkait: Tag OPM untuk kelompok bersenjata akan mempengaruhi pendekatan TNI: KSAD
Sejak beberapa tahun terakhir, kelompok bersenjata Papua sering menggunakan taktik serangan mendadak terhadap personel keamanan Indonesia dan melakukan tindakan teror terhadap warga sipil di kabupaten Intan Jaya, Nduga, Puncak, dan Maybrat untuk menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat.
Sasaran dari tindakan teror tersebut termasuk pekerja konstruksi, pengemudi ojek, guru, murid, pedagang makanan jalanan, dan pesawat sipil.
Pada 2 Desember 2018, misalnya, sekelompok pemberontak bersenjata Papua secara brutal membunuh 31 pekerja dari PT Istaka Karya yang terlibat dalam proyek Trans Papua di Kecamatan Yigi, Kabupaten Nduga.
Pagi-pagi buta 2 September 2021, beberapa anggota kelompok teroris separatis Papua yang beroperasi di Kabupaten Maybrat menyerang tentara saat mereka tertidur di pos militer Kisor di Desa Kisor, Kecamatan Aifat Selatan.
Pada 2 Maret 2022, beberapa anggota kelompok bersenjata Papua yang beroperasi di Kecamatan Beoga, Kabupaten Puncak, membunuh delapan pekerja PT Palaparing Timur Telematika yang sedang memperbaiki menara base transceiver station (BTS) milik operator telekomunikasi Badan Usaha Milik Negara, Telkomsel.
Pada 7 Februari 2023, pilot asal Selandia Baru, Phillip Mark Mehrtens, disandera oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.
Philip sedang menerbangkan pesawat milik maskapai Indonesia Susi Air ketika kelompok bersenjata menangkapnya. Anggota kelompok tersebut membakar pesawatnya segera setelah mendarat di Kabupaten Nduga.
Berita terkait: Fajar baru dalam perjuangan melawan OPM di Papua
Penerjemah: Evarukdijati, Rahmad Nasution
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2024