Kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Malaysia telah menjadi salah satu tema yang dibahas dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, dan Menteri Pertahanan Malaysia, Mohamed Khaled Nordin, di kantor Kementerian Pertahanan Indonesia di Jakarta pada hari Selasa.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan khusus, karena kedua negara terkait dengan etnis Melayu. Dia juga menyatakan bahwa Kementerian Pertahanan Indonesia siap untuk bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Malaysia serta mendukung menteri tersebut.
Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia dan Malaysia telah memiliki kerja sama yang erat dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan kadet dan perwira, intelijen, perdagangan, industri pertahanan, dan keamanan. Namun, menurut Prabowo, beberapa bentuk kerja sama dapat diperluas dan ditingkatkan antara Indonesia dan Malaysia.
Dalam bidang pertahanan, salah satu bentuk kerja sama penting antara Indonesia dan Malaysia adalah Komite Perbatasan Umum Malaysia-Indonesia (GBC Malindo) yang bertemu setiap tahun. Pada pertemuan terakhir GBC Malindo di Indonesia pada tahun 2023, kedua negara setuju untuk mengaktifkan kembali 14 pos penjaga bersama di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Pertemuan GBC Malindo berikutnya pada tahun 2024 akan diselenggarakan di Malaysia. GBC Malindo dibentuk pada 11 Agustus 1966, setelah pemulihan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia. GBC Malindo adalah sebuah komite kerja sama yang mengelola kemitraan, khususnya dalam bidang keamanan di daerah perbatasan.
Di bawah kerangka kerja kerjasama tersebut, kedua negara setuju untuk mengadakan pertemuan setiap tahun.