Tantangan Inovasi Perbankan: Kelangkaan Tenaga Kerja dan Kematangan Digital

Transaksi digital banking yang semakin berkembang membawa tantangan bagi industri perbankan berbasis teknologi, terutama terkait dengan kurangnya kematangan digital masyarakat dan kekurangan talenta di bidang teknologi digital. Berdasarkan kajian Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indeks Literasi Digital Nasional tahun 2023 mengalami peningkatan menjadi 3,65 dari 3,54 pada tahun sebelumnya. Meskipun demikian, kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi masih perlu ditingkatkan.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, PT Bank Jago Tbk telah melakukan berbagai inovasi dan kolaborasi untuk meningkatkan literasi digital keuangan dan menghasilkan talenta digital yang siap bekerja. Menurut Head of People & Culture Bank Jago, Pratomo Soedarsono, salah satu tantangan utama bagi industri perbankan digital saat ini adalah kurangnya talenta digital dan kemampuan bank dalam mengadopsi teknologi yang berkembang pesat.

Pratomo menegaskan bahwa tidak semua segmen nasabah memiliki tingkat kematangan digital yang sama. Untuk itu, Bank Jago telah meluncurkan Aplikasi Jago dan aktif memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Bank Jago juga menginisiasi program-program untuk mengedukasi dan menjaring SDM berkualitas yang dibutuhkan dalam industri digital, seperti Jago Digital Academy.

Dengan demikian, Bank Jago berupaya untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia serta mencari solusi atas kekurangan talenta digital yang berkualitas di bidang teknologi.

MEMBACA  Seberapa penting bank sentral bagi politik Libya? | Bisnis dan Ekonomi