Manado, N Sulawesi (ANTARA) – Sebanyak 327 pengungsi erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, tiba di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VIII di Kota Bitung pada Sabtu malam (20 April). Evakuasi, yang merupakan gelombang ketiga dari evakuasi, diangkut dari area yang terdampak erupsi ke Kota Bitung oleh Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811, kata Komandan Lantamal VIII, Kolonel Mohamad Noordin Mutaqien.
Para pengungsi terdiri dari 192 perempuan dan 135 laki-laki. Dua di antaranya mengalami stroke dan pendarahan, katanya kepada jurnalis lokal saat menyambut kedatangan kapal.
Hingga Sabtu, sebanyak 527 pengungsi erupsi Gunung Ruang telah tiba di Bitung, sekitar 51 km dari Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara karena angkatan laut telah menyelesaikan gelombang evakuasi pertama dan kedua pada Kamis dan Jumat.
Dalam evakuasi pertama, angkatan laut mengangkut 195 warga yang terdampak, sedangkan dalam evakuasi kedua, mereka mengangkut lima orang dari kabupaten yang terdampak erupsi, tambah Mutaqien.
Baik angkatan laut maupun pemerintah Kota Bitung telah menyediakan tim tenaga medis untuk melayani yang membutuhkan perawatan medis, katanya, menambahkan bahwa para pengungsi yang tiba bergabung dengan keluarga masing-masing di Bitung.
Sementara itu, Sulce Derek, salah satu pengungsi, mengatakan erupsi telah mengungsikan dirinya dan anggota keluarganya. Oleh karena itu, ia dan tujuh anggota keluarganya tinggal sementara di rumah kerabatnya di Bitung karena erupsi Gunung Ruang merusak rumahnya di Desa Bahoy, Kecamatan Tagulandang.
Gunung Ruang meletus pada Selasa sekitar pukul 19.19 waktu setempat. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), peningkatan aktivitas gunung berapi mungkin dipicu oleh gempa tektonik yang mengguncang Pulau Doi di Maluku Utara.
Mengingat meningkatnya aktivitas gunung berapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status siaga menjadi Level III pada pukul 16.00 waktu setempat pada Selasa.
BNPB melaporkan bahwa erupsi memaksa warga di desa Patologi dan Pumpente, Kecamatan Tagulandang, untuk dievakuasi menggunakan kapal feri Lokong Banua dan Lohoraung serta perahu warga setempat.
Warga yang terdampak mencari perlindungan di beberapa tempat, termasuk Gereja Nazareth GMIST Bahoi, Pusat Kejuruan Bahoi, Pusat Olahraga Tagulandang, dan pusat komunitas Tagulandang, kata badan tersebut.
Erupsi tidak hanya mengungsi warga setempat tetapi juga mengganggu jaringan komunikasi di desa Laingpatehi, menurut BNPB.
Pemerintah Kabupaten Sitaro telah menetapkan status darurat mulai 16 hingga 29 April untuk membantu dalam upaya mitigasi bencana.