Enea Bastianini Siap Naik Podium di MotoGP Amerika Serikat 2024

Pembalap Ducati Lenovo, Enea Bastianini, berhasil naik podium ketiga dalam balapan utama MotoGP Amerika Serikat 2024. Menurutnya, ketenangan menjadi kunci utama dirinya meraih hasil apik tersebut.

Bastianini hanya mampu finis di posisi keenam dalam sprint MotoGP Amerika Serikat 2024. Namun, segalanya berubah dalam balapan penuh selama 20 lap yang berlangsung di Circuit of The Americas (COTA) pada Senin (15/4/2024) dini hari WIB.

Pembalap asal Italia itu melakukan start dengan baik dan mampu melesat ke barisan terdepan tak lama setelah balapan dimulai. Akan tetapi, dia tak bisa mempertahankan posisinya dan malah perlahan-lahan merosot ke tempat keenam.

Namun, memasuki lap-lap akhir, Bastianini baru mulai melakukan aksi gemilang dengan menyalip rekan setimnya, Francesco Bagnaia dan kemudian Jorge Martin. Hasilnya, dia berhasil mengamankan tempat ketiga di belakang sang pemenang, Maverick Vinales dan Pedro Acosta.

“The Beast” -julukan Bastianini- pun menilai ketenangan menjadi kuncinya berhasil finis di posisi ketiga. Sebab, dia menggunakan komposisi ban medium-soft sehingga harus bersabar untuk tancap gas, tak seperti para pesaingnya, Vinales dan Acosta, yang menggunakan ban medium-medium.

“Saya tidak terlalu optimis setelah sprint, tetapi start saya bagus (di balapan utama) dan saya segera mencoba memimpin. Sayangnya, setelah itu saya melakukan beberapa kesalahan dan pembalap lain mampu melewati saya,” kata Bastianini dilansir dari Speedweek, Senin (15/4/2024).

“Dalam situasi ini, saya mengingatkan diri saya untuk tetap tenang. Saya adalah salah satu dari sedikit pembalap yang menggunakan ban belakang lunak. Saya harus membagi karet dan hanya menekan pada 7 atau 8 lap terakhir,” pungkasnya.

Dengan hasil tersebut, Bastianini naik ke peringkat kedua klasemen sementara MotoGP 2024. Pembalap berusia 26 tahun itu terpaut 21 angka dari Martinator -julukan Martin, yang berada di puncak klasemen.

MEMBACA  Empat ekonom terkemuka kini percaya bahwa kesenjangan upah gender di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Italia tidak akan pernah hilang.