Menteri mengadakan pertemuan untuk membahas situasi geopolitik terkini.

Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, dan jajarannya pada hari Minggu (14 April) untuk membahas perkembangan situasi ekonomi global dan ketegangan geopolitik terkini. “Perkembangan situasi ekonomi dan keuangan global serta ketegangan geopolitik yang sangat tinggi bergerak dengan cepat. Kondisi ini memengaruhi berbagai indikator ekonomi yang perlu diantisipasi,” tulis Indrawati di akun Instagramnya @smindrawati seperti dikutip pada hari Senin. Beliau menegaskan bahwa anggaran negara terus memainkan peran penting sebagai instrumen dalam menghadapi gejolak global dan nasional. Selain membahas kondisi ekonomi dan geopolitik, menteri dan jajarannya juga membahas persiapan untuk pertemuan G20 minggu depan serta Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia. Kondisi global saat ini menghadapi ketegangan konflik antara Iran dan Israel. Serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April memicu ketegangan terbaru antara Iran dan Israel. Serangan tersebut mengakibatkan tewasnya setidaknya tujuh anggota Pasukan Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal papan atas. Iran menuduh Israel sebagai pelaku serangan fatal tersebut. Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembak puluhan rudal balistik dan ratusan drone ke Israel pada Sabtu malam. Menurut Israel, serangan tersebut berhasil dinetralisir dan hanya mengenai pangkalan udara militer Israel, tanpa merusak parah. Menyikapi kondisi tersebut, Indonesia menyatakan keprihatinan atas eskalasi situasi keamanan yang tegang di Timur Tengah dan mengimbau Iran dan Israel untuk bersikap tenang. “Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan untuk mengurangi ketegangan dan terus berupaya untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah,” tulis Kementerian Luar Negeri Indonesia di media sosial pada hari Minggu.

MEMBACA  Perwira TNI Menemukan Fakta Mengenaskan di Lambar, Banyak Anak Terpaksa Berhenti Sekolah karena Orang Tua yang Miskin.