JAKARTA – Perusahaan raksasa ride-hailing asal China, Didi Global, mengumumkan bahwa unit self-drivingnya yang berkolaborasi dengan produsen mobil listrik GAC Aion telah mendapatkan lisensi untuk memproduksi massal robotaksi listrik di negara tersebut, dan berencana untuk menjual mobil-mobil tersebut mulai tahun depan.
Andi, kerjasama antara DiDi Autonomous Driving dan GAC Aion, akan meluncurkan sebuah mobil utilitas sport listrik (SUV) sebagai model perdana dan akan memproduksi batch pertama pada tahun 2025, demikian pernyataan perusahaan pada hari Minggu.
“Kerjasama ini telah menempatkan kami sebagai pelopor dalam industri autonomous driving, memungkinkan kami untuk memimpin penciptaan rute komersial L4 awal dan model bisnis lingkaran tertutup pertama di dunia untuk pengembangan L4 yang mencakup teknologi, manufaktur pintar, dan operasi,” kata Zhang Xiong, wakil direktur jenderal GAC Aion.
Perusahaan tidak menjelaskan lembaga mana yang mengeluarkan lisensi tersebut.
Kerjasama Andi ini didirikan tahun lalu, ketika juga mendapatkan pendanaan sekitar $149 juta dari dua investor yang berafiliasi dengan pemerintah kota Guangzhou.
Tesla akan mengungkapkan robotaksi-nya pada bulan Agustus, kata CEO Elon Musk pekan lalu setelah Reuters melaporkan bahwa produsen mobil listrik tersebut membatalkan rencana untuk membuat mobil murah dan malah akan mengembangkan robotaksi self-driving pada platform mobil kecil yang sama.
(Wartawan: Shreya Biswas di Bengaluru; Penyunting: Savio D’Souza)