Tahun Kebangkitan Kembali Game Ninja: 2025

Kita semua sepikir ninja itu keren banget, kan? Meski populer di berbagai medium, kehadiran mereka sebagai protagonis video game terasa makin berkurang, tergantikan oleh sosok prajurit, petualang, atau orang biasa. Maka, sungguh mengejutkan bahwa tahun 2025 justru menghadirkan kembali para pejuang siluman ini melalui enam game besar: Assassin’s Creed Shadows dari Ubisoft, Ghost of Yotei dari Sucker Punch, Shinobi: Art of Vengeance dari Sega, Ninja Gaiden: Ragebound dari The Game Kitchen, serta Ninja Gaiden 4 dan remaster Ninja Gaiden II (2008) dari Team Ninja.

Semuanya berasal dari warisan franchise—dua yang masih aktif dan relevan, serta dua lagi yang kembali relevan setelah bertahun-tahun vakum. Kategori kedua inilah yang terasa lebih spesial; dahulu, Shinobi dan Gaiden adalah beberapa game ninja paling terkenal, dikenang karena tingkat kesulitannya yang kejam dan identik dengan developer masing-masing.

Gaiden bertahan sedikit lebih lama daripada Shinobi, namun keduanya menghilang di era 2010-an ketika Sega dan Team Ninja beralih ke franchise lain. Sega setidaknya memberi sinyal akan menghidupkan kembali Shinobi sejak 2023 bersama beberapa franchise tidur lainnya, tapi Team Ninja tidak terlalu eksplisit mengenai Ninja Gaiden.

© Team Ninja/PlatinumGames

Jadi, jika pengumuman Ragebound sudah mengejutkan, kehadiran Gaiden 4 benar-benar seperti kejutan listrik. Riwayat modern franchise ini meredup setelah Ninja Gaiden 3 (2013)—yang pertama kali tidak disutradarai Tomonobu Itagaki setelah hengkang dari studio pada 2008 dan meninggal dunia Oktober lalu. Team Ninja kemudian fokus pada serial Dead or Alive (yang akhirnya juga ikut ditangguhkan) dan menjadi ko-developer untuk game pihak ketiga.

Tapi baik Stranger of Paradise (prequel Final Fantasy I) maupun game Nioh milik mereka sendiri membuktikan sang developer tidak pernah meninggalkan ciri khas aksi yang menantang. Maka, wajar saja jika studio ini akhirnya berkolaborasi dengan PlatinumGames untuk mengembalikan Ryu Hayabusa ke panggung utama.

MEMBACA  Jangan Lewatkan Hujan Meteor Geminid Tahun Ini

Jika Shinobi dan Ninja Gaiden membuat fans berseru “Akhirnya kembali!”, Shadows memberi alasan bagi basis fans Assassin’s Creed untuk berkata “Sudah saatnya!”. Seri aksi-stealth Ubisoft ini terkenal menghindari setting Jepang di masa awalnya, dan banyak yang mengira mereka sudah keduluan oleh Ghost of Tsushima pada 2020. Memang agak lucu bagaimana keduanya menampilkan ninja dan samurai yang memburu balas dendam sebagai karakter utama: Shadows menampilkan Naoe dan Yasuke, sementara Yotei memiliki Atsu dan kakaknya Jubei, dengan Atsu sebagai satu-satunya yang bisa dimainkan. Namun, dengan jarak rilis hampir tujuh bulan, kedua game ini memilih untuk mengedepankan kekuatan masing-masing dan saling menghormati ketika situasi memungkinkan.

Dari ujung ke ujung, Shadows tetaplah game Assassin’s Creed sejati, dan Yotei adalah game Ghost dalam segala aspek yang mendefinisikan judul sebelumnya dari Sucker Punch. Secara gameplay, Shadows unggul dalam gaya ninja-nya, memanfaatkan Naoe untuk menekankan elemen siluman yang masih menjadi titik lemah serial Ghost.

Tapi secara tematik, menjadi seorang ninja di dunia Yotei justru memiliki makna lebih: side story terbaik game ini mengungkap bahwa protagonis Tsushima, Jin Sakai, dikenang sebagai “Shinobi Pertama”, legenda yang kisahnya dilarang oleh shogun agar tidak memicu pembangkangan rakyat. Taktik “tidak terhormat” yang ia gunakan di game pertama, seperti pembunuhan diam-diam dan senjata racun, kemudian diadopsi sebagai “Jalan Shinobi” oleh klan jahat. Yotei menempatkan Atsu—yang sejak awal game sudah menjadi pedang bayaran dan mahir dalam urusan mata-mata—sebagai penerus yang sah dari karya Jin dan gelarnya sebagai “Ghost”.

© Lizardcube/Sega

Tidak ada satu pun game yang dapat mengklaim seluruh warisan genre ninja; meski ada tumpang tindih dan perbedaan generasi dalam sensibilitasnya, keenam game ini sama-sama penting untuk menghidupkan kembali genre ini. Kita belum tahu performa komersial mereka semua—sejauh ini hanya Yotei dan Shadows yang merilis angka penjualan, dan status Ninja Gaiden 4 sebagai game yang dipublikasikan Xbox membuat data penjualannya mungkin tak akan pernah kita ketahui—tapi respons positif yang mereka terima merupakan pertanda baik.

MEMBACA  Prancis Cabut Izin Tinggal Pria Maroko 47 Tahun yang Nyalakan Rokok di Tugu Peringatan Perang Arc de Triomphe

Jelas ada audiens yang ingin beraksi diam-diam dan mengayunkan pedang sebagai ninja. Mari berharap kita akan melihat lebih banyak game sejenis, atau bahkan kehadiran pendatang baru di arena ini. Semakin banyak ninja, semakin meriah.

Ingin info io9 lainnya? Cek jadwal rilis terbaru untuk Marvel, Star Wars, dan Star Trek, serta rencana masa depan DC Universe di film dan TV, plus segala hal tentang masa depan Doctor Who.

Tinggalkan komentar