New York Wajibkan Label Peringatan di Platform Media Sosial

Negara bagian New York telah mengesahkan undang-undang baru yang mewajibkan platform media sosial seperti X dan TikTok untuk menambahkan label peringatan pada layanan mereka.

Mirip dengan peringatan yang ditemukan pada bungkus rokok, undang-undang baru ini — yang ditandatangani oleh Gubernur Kathy Hochul — menargetkan platform yang mengandalkan fitur seperti infinite scrolling, autoplay, dan umpan algoritmik. Layanan-layanan ini kini diharuskan menampilkan label yang memperingatkan pengguna, khususnya kaum muda, tentang potensi risiko kesehatan mental yang terkait dengan penggunaan berlebihan.

LIHAT JUGA:

Undang-undang verifikasi usia media sosial Louisiana diblokir oleh hakim federal

Berdasarkan undang-undang ini, label peringatan harus muncul saat pengguna pertama kali berinteraksi dengan fitur apa pun yang dianggap “predatori,” dan akan terus muncul secara berkala sesudahnya. Persyaratan ini berlaku setiap kali platform tersebut diakses dari dalam New York, terlepas dari lokasi perusahaan.

Mashable Light Speed

Langkah ini muncul seiring dengan semakin banyaknya penelitian yang mengaitkan penggunaan media sosial yang intensif dengan dampak buruk bagi kesehatan mental kaum muda. Sebuah studi besar multi-tahun yang diterbitkan awal tahun ini menemukan bahwa peningkatan penggunaan media sosial di kalangan anak praremaja dan remaja dikaitkan dengan tingkat gejala depresi yang lebih tinggi dari waktu ke waktu, sementara sebaliknya tidak terbukti.

Para peneliti di balik studi tersebut mengatakan temuan ini menguatkan kekhawatiran bahwa perilaku online tertentu, termasuk scrolling berlebihan dan keterlibatan yang digerakkan algoritma, dapat secara aktif berkontribusi pada penurunan kesejahteraan mental, bukan sekadar mencerminkannya.

Di saat yang sama, platform seperti TikTok telah mulai meluncurkan fitur keamanan dan pengawasan mereka sendiri sebagai respons terhadap tekanan yang semakin besar dari pembuat undang-undang, orang tua, dan regulator. Awal tahun ini, TikTok memperluas alat kendali orang tuanya, menambah opsi untuk pemblokiran waktu layar, akses aplikasi terjadwal, dan peningkatan visibilitas terhadap pengikut serta aktivitas remaja.

MEMBACA  Peringatan Global: Masa Depan Kita di Dunia yang Semakin Hangat

Perusahaan telah menyatakan perubahan-perubahan itu sebagai bagian dari dorongan yang lebih luas menuju kesadaran penuh (mindfulness) dan kebiasaan penggunaan yang lebih sehat, terutama bagi pengguna di bawah 18 tahun, meski para kritikus berargumen bahwa fitur desain seperti autoplay dan umpan tak terbatas terus mendorong keterlibatan yang berkepanjangan.

Tinggalkan komentar