Labuan Bajo (ANTARA) – Pulau Padar dan Komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, ditutup sementara untuk pengunjung karena potensi cuaca ekstrem, kata otoritas pelabuhan setempat.
Keputusan ini diambil menyusul insiden kapal wisata Jumat sore dan pengamatan cuaca buruk dari pos pemantauan di Pulau Padar, demikian pernyataan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo pada Sabtu.
Kepala KSOP, Stephanus Risdiyanto, menyebut penutupan sementara ini dipicu oleh kecelakaan KM Putri Sakinah Jumat malam dan laporan pemantauan cuaca.
“Tadi malam, kami terbitkan notice to mariners (NtM) yang menutup sementara pelayaran wisata ke Komodo dan Padar,” ujarnya. Ia menambahkan, layanan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) untuk rute Padar-Komodo akan tetap dihentikan hingga kondisi membaik.
Larangan berlayar ini bertujuan untuk memudahkan operasi pencarian dan penyelamatan terhadap empat penumpang yang masih hilang dari kapal yang tenggelam. Tujuh dari 11 penumpang sebelumnya telah diselamatkan, termasuk dua turis asing dari Spanyol, seorang pemandu wisata, dan empat awak kapal.
Tiga orang yang selamat dievakuasi dari Labuan Bajo ke Pulau Padar, sementara empat lainnya diselamatkan langsung oleh tim SAR.
Risdiyanto mengimbau kapal-kapal di perairan Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo untuk memperhatikan prakiraan dan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga 1 Januari 2026.
“Hindari perairan dengan potensi cuaca ekstrem di Labuan Bajo karena diprediksi gelombang tinggi, arus kuat, dan angin kencang,” pesannya.
Dia menasihati nakhoda kapal untuk memastikan kelayakan kapal, mencari tempat terlindung saat cuaca buruk, serta berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan dan Basarnas jika kondisi memburuk.
Berita terkait: Pemerintah batasi pengunjung Taman Nasional Komodo jadi 1.000 per hari
Berita terkait: Indonesia bantah laporan 600 vila di Pulau Komodo yang dilindungi
Penerjemah: Gecio Viana, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025