Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa dalam perayaan Natal tahun ini, hati dan pikiran hampir seluruh rakyat Indonesia sedang menyertai masyarakat yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dalam pidato yang disiarkan nasional pada Kamis, Presiden berdoa agar Tuhan Yang Maha Esa memberikan perlindungan kepada masyarakat terdampak bencana di Sumatera, serta warga di daerah lain yang juga menghadapi kesulitan akibat bencana alam.
“Saudara-saudara sekalian, di tengah perayaan Natal tahun ini, hati kita tetap bersama saudara-saudara kita yang menghadapi dampak bencana di beberapa wilayah tanah air, di Aceh, Sumut, Sumbar, dan juga di daerah lain di tanah air kita,” ucapnya.
“Semoga saudara-saudara kita di tempat-tempat tersebut diberikan perlindungan oleh Yang Maha Kuasa, semoga penderitaan mereka diringankan, dan mari kita terus bekerja keras untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi warga negara kita,” tambah beliau.
Presiden kemudian menyerukan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk memperkuat persatuan, semangat solidaritas, dan kepedulian satu sama lain, sambil memperteguh nilai gotong-royong.
“Kita harus bersatu dan bekerja sama, mengesampingkan perbedaan demi rakyat yang kita cintai,” kata Prabowo.
Berbicara atas nama pemerintah dan secara pribadi, Presiden menyampaikan selamat Natal kepada umat Kristen di seluruh tanah air, dengan harapan damai dan pengharapan Natal membawa kenyamanan bagi yang membutuhkan.
“Atas nama Pemerintah, dan secara pribadi, saya mengucapkan Selamat Natal kepada seluruh umat Kristen di seluruh negeri. Semoga damai dan harapan Natal menyertai kita semua, dan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi seluruh bangsa Indonesia,” lanjut Presiden.
Di beberapa kabupaten dan kota terdampak bencana, khususnya di Sumatera Utara, masyarakat merayakan Natal dengan ibadah sederhana yang digelar di gereja yang telah dibersihkan dari lumpur tebal sisa banjir bandang. Di tempat lain, ibadah dilakukan di hunian sementara dan tenda pengungsian.
Bulan lalu (25 November), sejumlah kabupaten dan kota di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dilanda banjir bandang dan tanah longsor yang menewaskan lebih dari seribu orang, ratusan hilang, dan puluhan ribu rumah rusak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Kamis (25 Desember) korban jiwa akibat banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera telah mencapai 1.135 orang, sementara 173 orang dinyatakan hilang seiring operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut. Hampir 490.000 orang masih mengungsi, tambah lembaga tersebut.
Berita terkait: BNPB menyalurkan 1.361 ton bantuan ke provinsi terdampak banjir di Sumatera
Berita terkait: Pemerintah RI akan cairkan tunjangan perumahan bagi warga Sumatera terdampak banjir
Berita terkait: Basarnas akhiri pencarian korban bnjir di Aceh setelah satu bulan
Penerjemah: Genta Tenri, Kuntum Khaira
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025