Waspada, Momen Libur Nataru Dimanfaatkan Para Penipu

Kamis, 25 Desember 2025 – 21:05 WIB

Jakarta, VIVA – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), masyarakat Indonesia diperkirakan akan menghabiskan dana hingga Rp120 triliun untuk kebutuhan liburan.

Namun, di tengah euforia belanja dan transaksi digital, ancaman penipuan mengintai dengan potensi kerugian yang sangat besar. Data mencatat, sekitar Rp8,2 triliun hilang dalam satu tahun terakhir, dan hanya 4,76 persen dana korban yang berhasil dikembalikan.

Menurut Indonesia Anti-Scam Center (IASC), tercatat 373.129 laporan penipuan dari November 2024 hingga 30 November 2025, atau rata-rata 874 laporan per harinya. Dari 619.394 rekening yang dilaporkan, hanya 117.301 yang berhasil diblokir.

"Identitas digital sekarang jadi pintu gerbang utama keamanan finansial kita. Dengan ratusan laporan penipuan setiap hari, kita tidak bisa lagi mengandalkan metode lama seperti OTP lewat SMS yang mudah diretas," ujar Pendiri dan CEO VIDA, Niki Santo Luhur.

Masa Nataru menciptakan situasi yang ideal bagi para penipu. Beberapa modus yang perlu diwaspadai:

  • Kelemahan OTP SMS: 80% peretasan akun terjadi karena kelemahan OTP SMS atau teknik phishing.
  • AI Deepfake: Penipuan menggunakan teknologi AI untuk meniru suara (voice cloning) meningkat sangat drastis di tahun 2025. Suara yang direplikasi bisa mirip sekali dengan suara keluarga atau atasan.
  • Tiga Modus Kerugian Terbesar (menurut OJK):
    1. Telepon palsu: 39.978 laporan (rugi Rp1,54 triliun).
    2. Penipuan belanja online: 64.933 laporan (rugi Rp1,14 triliun).
    3. Investasi bodong: 24.803 laporan (rugi Rp1,4 triliun).

      Sayangnya, masyarakat di Indonesia biasanya baru melaporkan penipuan setelah 12 jam, lebih lambat dibandingkan negara lain yang hanya 15-20 menit. Keterlambatan ini menyebabkan dana sulit dilacak dan hanya sedikit yang bisa diselamatkan.

      Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga telah mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama terhadap penipuan yang menarget identitas digital.

      Sebagai tips dari VIDA untuk menjaga keamanan selama Nataru:

  • Hindari menggunakan Wi-Fi publik saat melakukan transaksi keuangan, karena rentan terhadap penyadapan.
MEMBACA  ROSEN, KONSULTAN INVESTOR BERKEMAMPUAN, Mendorong Para Investor Humacyte, Inc. untuk Mendapatkan Konsultasi Sebelum Batas Waktu Penting 17 Januari dalam Tuntutan Kelas Sekuritas

Tinggalkan komentar