Jakarta (ANTARA) – Menteri Agama Indonesia, Nasaruddin Umar, menekankan bahwa Natal bukan hanya perayaan agama, namun juga pengingat akan nilai-nilai universal seperti kasih sayang, kepedulian, dan solidaritas.
Dalam acara perayaan Natal di Katedral Hati Kudus Santa Maria di Manado, Sulawesi Utara, Umar menyampaikan bahwa momen ini menekankan pentingnya mengamalkan iman menjadi kepedulian tulus kepada sesama.
“Ditengah berbagai tantangan bangsa, Natal mengingatkan kita bahwa solidaritas, empati, dan persaudaraan adalah kekuatan utama dalam menjaga persatuan,” ucapnya.
Umar disambut oleh Uskup Benedictus Estephanus Rolly Untu, para pastor, serta ribuan umat Katolik yang memadati katedral tersebut.
Ia menyampaikan selamat Natal kepada umat Kristen di Sulawesi Utara dan seluruh Indonesia, mendorong semua komunitas agama untuk menjunjung tinggi persatuan dan memperkuat kerukunan sosial sebagai dasar membangun masyarakat yang damai dan adil.
Uskup Untu mengapresiasi kehadiran menteri tersebut, dan mencatat bahwa hal ini mencerminkan perhatian negara terhadap kehidupan umat beragama.
“Ini memperkuat fakta bahwa Gereja dan pemerintah bekerja sama membangun kehidupan beragama yang rukun dan penuh kasih,” katanya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Utara, Ulyas Taha, menambahkan bahwa provinsi ini telah lama dikenal dengan budaya toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
“Sulawesi Utara adalah rumah bersama yang rukun. Kami terus merawat kebersamaan dan kepedulian dengan semua elemen masyarakat dan komunitas agama,” ungkapnya.
Kehadiran menteri dalam perayaan di Katedral Manado ini menegaskan kembali komitmen Kementerian Agama dalam memelihara kerukunan beragama, memperkuat persaudaraan antariman, dan menjaga persatuan dalam kehidupan berbangsa.
Penerjemah: Asep Firmansyah, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025