Pemimpin Oposisi Bangladesh Tarique Rahman Bersiap untuk Kepulangan Bersejarah | Berita Pemilu

BNP Rencanakan Rapat Akbar Bersejarah Menyongsong Kepulangan Pemimpin Kunci, Tarique Rahman.

Diterbitkan Pada 24 Des 2025

Klik untuk membagikan di media sosial

share2

Partai oposisi utama Bangladesh menyatakan sedang mempersiapkan demonstrasi dukungan besar-besaran menyambut kepulangan pemimpinnya, Tarique Rahman, setelah hampir 17 tahun menjalani pengasingan.

Bangladesh Nationalist Party (BNP) berambisi memobilisasi hingga lima juta pendukung di ibu kota untuk menyambut Rahman, yang diyakini luas sebagai calon terdepan perdana menteri dari partai tersebut untuk pemilihan parlemen negara itu yang dijadwalkan pada Februari mendatang.

Rekomendasi Cerita

list of 3 items
end of list

Kedatangan yang diantisipasi dari London pada Kamis ini terjadi seiring BNP kembali mendapatkan momentum pasca lengsernya pemimpin lama Sheikh Hasina dalam sebuah pemberontakan yang dipimpin pelajar tahun lalu.

Rahman, 60 tahun, adalah putra dari mantan Perdana Menteri Khaleda Zia dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pelaksana BNP.

Sejak 1991, kekuasaan di Bangladesh secara dominan bergantian antara Zia dan Hasina, selain dari beberapa pemerintahan sementara. Dengan dilarangnya Liga Awami pimpinan Hasina untuk ikut serta dalam pemilu 12 Februari mendatang, BNP kini tampak berada pada posisi yang menguasai jalannya kontes politik.

‘Sebuah Momen Politik Penentu’

Para petinggi BNP menyatakan mereka mengoordinasikan pengaturan keamanan dengan otoritas untuk mobilisasi yang mereka sebut “tak pernah terjadi sebelumnya”, di mana pendukung diperkirakan akan memadati rute dari bandara menuju lokasi resepsi.

“Ini akan menjadi momen politik yang menentukan,” ujar pimpinan senior BNP, Ruhul Kabir Rizvi.

Rahman telah menetap di London sejak 2008 setelah menghadapi sejumlah vonis pidana di Bangladesh, termasuk pencucian uang dan tuduhan terkait rencana dugaan pembunuhan terhadap Hasina. Pengadilan membebaskannya setelah Hasina diberhentikan, menghilangkan halangan hukum yang selama ini menunda kepulangannya.

MEMBACA  Paksa Rusia untuk berdamai, Zelensky mendesak Barat

Pejabat BNP menyatakan Rahman akan langsung bergerak dari bandara menuju lokasi rapat akbar sebelum mengunjungi ibunya, yang telah lama sakit berat.

Kepulangan ini berlangsung dalam masa transisi rapuh yang diawasi oleh pemerintah interim pimpinan penerima Nobel, Muhammad Yunus. Pemilu ini dipandang sebagai ujian kritis bagi kemampuan Bangladesh dalam memulihkan legitimasi demokratis setelah bertahun-tahun gejolak politik.

Kekhawatiran tetap ada terkait kekerasan sporadis dan serangan baru-baru ini terhadap outlet media, yang memunculkan pertanyaan mengenai kapasitas negara dalam menjamin pemungutan suara yang kredibel.

Partai Warga Nasional (NCP), yang muncul dari gerakan protes pemuda yang menjatuhkan Hasina, menyambut baik kepulangan Rahman.

“Rahman terpaksa diasingkan di bawah tekanan dan ancaman berat, sehingga kepulangannya membawa bobot simbolis yang kuat,” ujar juru bicara NCP, Khan Muhammad Mursalin. “Kedatangannya tak pelak akan menyemangati pimpinan dan pendukung partai … Di jalan menuju demokrasi, kami akan berdiri bersamanya.”

Tinggalkan komentar