Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan ketersediaan dan harga pangan tetap aman pasca banjir dan tanah longsor di Sumatra, dengan memperkuat distribusi, bantuan pangan, dan pengawasan stabilitas harga.
Wakil untuk Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, usai memantau di Pasar Rawamangun, Jakarta, Rabu, menyatakan harga-harga pangan relatif stabil.
“Menteri Pertanian yang juga Kepala Bapanas sudah menegaskan: tidak boleh ada praktek permainan harga, khususnya saat bencana,” ujarnya.
Pemantauan telah ditingkatkan dengan mengerahkan Satgas Pangan, pemerintah daerah, dan semua pemangku kepentingan untuk menjaga pasokan dan harga pasar.
Bantuan pangan reguler dan tanggap bencana, termasuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), terus didistribusikan ke daerah terdampak untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan tekanan harga dapat ditekan.
Menurut Astawa, dampak bencana terhadap harga di wilayah lain tidak signifikan karena distribusi telah diperkuat dan pasokan tambahan telah dimobilisasi untuk menjaga stabilitas secara nasional.
Satgas telah siaga penuh untuk merespon cepat setiap gejolak harga, memastikan intervensi dilakukan tepat waktu agar volatilitas harga tidak meluas.
Pemerintah tidak hanya fokus menurunkan harga saat mahal, tetapi juga menangani saat harga anjlok. Ini agar petani terus mendapat penghasilan layak dan produksi tetap terjaga secara berkelanjutan.
Salah satu contohnya ketika Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membeli 40 ton cabai rawit dari Aceh, yang kemudian didistribusikan ke Jakarta dan Medan.
Dia menekankan bahwa harga cabai sebelumnya pernah mencapai Rp80.000 per kilogram, dan menyatakan fluktuasi harga saat ini terutama karena cuaca hujan menghambat panen, bukan akibat kekurangan stok nasional.
Meski begitu, dia menyebutkan harga cabai rawit saat ini berkisar antara Rp40.000 hingga Rp50.000 per kilogram.
Berita terkait: Wapres Gibran tinjau pasar Manado jelang libur akhir tahun
Berita terkait: Pemerintah bangun tujuh pabrik pupuk, targetkan turunkan biaya untuk petani
Berita terkait: Tidak ada tempat bagi manipulator harga pangan seiring tumbuhnya stok: Menteri
Penerjemah: Muhammad Harianto, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025